TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara Eropa menghadapi kekurangan obat remdesivir untuk mengobati pasien terpapar Covid-19.
Ini karena stok obat yang ada saat ini mulai menipis. Namun, jumlah kasus Covid-19 di kawasan Eropa justru sedang naik.
Amerika Serikat telah membeli mayoritas produksi obat remdesivir dari perusahaan farmasi Gilead, yang bermarkas di California, Amerika.
“Kepala Komersil Gilead, Johanna Mercier, mengatakan perusahaan bakal mampu memenuhi pasokan untuk pesanan dari Eropa pada pekan depan. Dan pada akhir Oktober bakal mampu memenuhi pesanan global untuk obat remdesivir,” begitu dilansir Reuters pada Selasa, 6 Oktober 2020.
Mercier mengatakan perusahaan bekerja sama dengan regulator Uni Eropa agar remdesivir bisa didistribusikan secara lebih luas.
Ini karena prosesnya tidak menggunakan mekanisme standar yaitu kajian ekonomi negara ke negara sebelum sebuah produk farmasi bisa dijual di Eropa.
27 negara Uni eropa dan Inggris dengan total populasi 500 juta orang telah memesan remdesivir untuk sekitar 30 ribu pasien pada Juli.
Sedangkan Amerika telah memesan 500 ribu paket remdesivir, yang merupakan jumlah produksi mayoritas Gilead hingga September 2020.
Sumber