TEMPO.CO, Jakarta - Kepala intelijen luar negeri Rusia mengatakan pada Selasa daerah kantong gunung Nagorno-Karabakh berpotensi menjadi basis militan Islam untuk memasuki Rusia. Kremlin pun menyerukan agar konflik antara Armenia dan Azerbaijan ini dihentikan.
Moskow menyatakan kekhawatirannya setelah pertempuran paling mematikan dalam lebih dari 25 tahun antara etnis Armenia dan pasukan Azeri memasuki hari ke-10, meskipun kantor berita Prancis AFP kemudian mengatakan Armenia telah menawarkan konsesi jika Azerbaijan siap untuk melakukannya.
AFP tidak memberikan rincian tentang tawaran yang dikatakan dibuat oleh Perdana Menteri Nikol Pashinyan, menurut laporan yang dikutip dari Reuters, 7 Oktober 2020. Azerbaijan mengatakan akan berhenti berperang hanya jika Armenia menetapkan jadwal untuk mundur dari Nagorno-Karabakh, yang menurut hukum internasional adalah milik Azerbaijan tetapi dihuni dan diperintah oleh etnis Armenia.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyerukan agar pertempuran dihentikan dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyuarakan keprihatinan serius tentang eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam panggilan telepon dengan menteri luar negeri Iran.
Petugas mengecek roket BM-30 Smerch yang diduga milik pasukan Armenia dalam pertempuran di wilayah Nagorno-Karabakh di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Air Mingachevir di kota Mingachevir, Azerbaijan 5 Oktober 2020. Konflik Azerbaijan dan Armenia saat ini telah memasuki hari ketujuh dan merupakan konflik terbesar sejak 1991, yang menewaskan sekitar 30 ribu orang. REUTERS/Stringer
Sergei Naryshkin, kepala Badan Intelijen Luar Negeri SVR Rusia, mengatakan konflik tersebut menarik orang-orang yang dia gambarkan sebagai tentara bayaran dan teroris dari Timur Tengah.
"Kami berbicara tentang ratusan dan bahkan ribuan militan radikal yang berharap mendapatkan uang dalam perang Karabakh baru," kata Naryshkin.
Dia memperingatkan bahwa wilayah Kaukasus Selatan bisa menjadi landasan peluncuran baru bagi organisasi teroris internasional dari mana militan dapat memasuki negara-negara termasuk Rusia.
Komentarnya keluar setelah Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, yang negaranya merupakan sekutu dekat Azerbaijan, mendesak Moskow untuk lebih aktif dalam penciptaan perdamaian.
Pada 2 Oktober CNN melaporkan adanya dugaan militan Suriah direkrut sebagai tentara bayaran dalam konflik Nagorno-Karabakh.
Seorang warga Suriah mengaku telah mendaftar untuk melakukan perjalanan dari Suriah utara ke Azerbaijan melalui Turki. Dia mengaku sebagai anggota faksi pemberontak Tentara Nasional Suriah, yang didukung oleh Turki dan mengklaim dibayar US$ 15.000 (Rp 22 juta) sebulan untuk menjaga keamanan di Azerbaijan.
Kementerian Luar Negeri Turki dan Azerbaijan membantah laporan itu. Kemenlu Azerbaijan mengatakan impor militan dari Suriah ke Azerbaijan adalah fitnah yang dibuat oleh Armenia.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan pada Selasa mengatakan Armenia akan membuat konsesi atas wilayah Nagorno-Karabakh jika Azerbaijan siap untuk melakukan hal yang sama, kantor berita TASS melaporkan.
Upaya mediasi yang dipimpin oleh Rusia, Prancis, dan Amerika Serikat telah gagal untuk mencegah gencarnya pertempuran di Nagorno-Karabakh meskipun ada gencatan senjata yang mengakhiri perang 1991-1994 yang menewaskan sekitar 30.000 orang.
Pertempuran baru sejak 27 September telah meningkatkan kekhawatiran bahwa Turki dan Rusia, yang memiliki pakta pertahanan dengan Armenia, dapat terseret ke dalam konflik Kaukasus Selatan.
Iran, yang berbatasan dengan Azerbaijan dan Armenia, juga mengkhawatirkan konflik tersebut dan Presiden Hassan Rouhani menggarisbawahi pentingnya perdamaian di kawasan itu dalam panggilan telepon dengan pemimpin Azeri Ilham Aliyev pada hari Selasa.
Dalam pertempuran terakhir, Armenia mengatakan Azerbaijan melancarkan serangan dengan tank dan artileri di bagian selatan garis kontak yang memisahkan pasukan etnis Armenia dan Azeri.
Sumber:
https://uk.reuters.com/article/uk-armenia-azerbaijan/russia-warns-that-nagorno-karabakh-could-become-islamist-militant-stronghold-idUKKBN26R1EJ
https://uk.reuters.com/article/uk-armenia-azerbaijan-pashinyan-karabakh/armenia-may-make-concessions-over-karabakh-if-azerbaijan-is-ready-to-do-the-same-tass-idUKKBN26R376
https://edition.cnn.com/2020/10/01/middleeast/azerbaijan-armenia-syrian-rebels-intl/index.html