TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump melepas masker ketika tiba di Gedung Putih setelah menjalani perawatan di rumah sakit karena positif terinfeksi virus corona.
Helikopter Marine One membawa Presiden Trump dari Rumah Sakit Militer Pusat Walter Reed ke Gedung Putih kemarin. Trump yang mengenakan masker putih ketika turun dari heli kemudian melepaskan masker saat berpose, memberi hormat serta melambaikan tangan.
"Jangan biarkan itu menguasai anda. Jangan takut. Saya merasa lebih baik, dan mungkin saya kebal, saya tidak tahu, “ kata Trump berbicara dengan diapit bendera Amerika Serikat dan berlatar belakang Monumen Washington, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Reuters pada Selasa, 6 Oktober 2020.
Pandemi Covid-19 telah merengut lebih dari 209 ribu orang di Amerika dan ribuan orang menjalani perawatan di rumah sakit. Sekitar 1 juta orang telah meninggal di seluruh dunia disebabkan infeksi Covid-19.
Presiden Trump telah berulang kali mengabaikan pedoman jarak sosial yang dimaksudkan untuk mengekang penyebaran virus dan mengabaikan penasihat medisnya sendiri. Dia juga mengejek Biden pada debat presiden Selasa lalu, 29 September 2020, karena mengenakan masker di berbagai acara, bahkan ketika dia jauh dari yang lain.
“Saya terkejut ketika dia mengatakan Covid-19 tidak boleh ditakuti, “kata William Schaffner, seorang profesor pengobatan pencegahan dan penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, Nashville, Tennessee.
“Ini adalah penyakit yang menewaskan sekitar seribu orang setiap hari, melemahkan perekonomian, membuat orang kehilangan pekerjaan. Ini adalah virus yang harus dihormati sekaligus ditakuti, ”tambahnya.
Demokrat juga mempertimbangkan pernyataan Presiden Trump. “Ini adalah kegagalan kepemimpinan yang tragis, “cuit Senator Demokrat, Chris Coons.
Juru bicara Gedung Putih, Judd Deere, mengatakan setiap tindakan pencegahan telah diambil untuk melindungi presiden dan keluarganya. Akses fisik ke Presiden Trump akan dibatasi dan peralatan pelindung yang sesuai akan dikenakan oleh orang-orang di dekatnya.
FARID NURHAKIM | REUTERS
