TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menyampaikan bahwa dirinya akan mengisolasi diri sampai Selasa esok. Gara-garanya, ia baru saja melakukan kontak dengan mereka yang tertular COVID-19 pada pekan lalu.
"Saya baru saja diberitahu bahwa Selasa pekan lalu saya menghadiri rapat yang salah satu pesertanya tertular COVID-19," ujar von der Leyen dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 5 Oktober 2020.
Mengikuti aturan yang berlaku di Uni Eropa, kata von der Leyen, dirinya wajib mengikuti tes virus Corona dan mengisolasi diri. Sejauh ini, tesnya menunjukkan dirinya negatif COVID-19. Namun, untuk memastikan, ia akan mengikuti tes lagi.
"Saya sudah menjalani tes dan dinyatakan negatif pada Kamis pekan lalu. Hari ini saya akan tes lagi," ujar von der Leyen.
Terkait COVID-19, sebelumnya Uni Eropa diberitakan tengah berupaya untuk meningkatkan jumlah anggaran yang diperlukan untuk menambah supplai vaksin COVID-19 hingga tahun depan. Hal itu menyusul hasil analisis yange memprediksi pengadaan vaksin COVID-19 akan mengalami defisit.
Komisi Eropa, di bawah kepemimpinan von der Leyen, telah meminta 27 anggotanya untuk mulai bernegosiasi dengan enam produsen vaksin untuk memastikan supplai tercukupi. Beberapa produsen vaksin itu adalah AstraZeneca, Sanofi, Johnson & Johnson, Moderna, Pfizer, dan CureVac.
Selain itu, negara anggota juga diminta untuk menyumbang, menambah dana cadangan Uni Eropa. Sejauh ini, dana yang tersedia adalah US$2,4 miliar (2 Miliar Euro) untuk pembelian vaksin COVID-19.
ISTMAN MP | REUTERS