Paus Fransiskus: Pandemi Covid-19 Buktikan Pasar Bebas Gagal Beri Manfaat Sosial

Paus Fransiskus menyampaikan audiensi umum mingguan yang dilangsungkan secara virtual di perpustakaan resminya karena virus corona (Covid-19) di Vatikan, 19 Agustus 2020.[REUTERS]
Paus Fransiskus menyampaikan audiensi umum mingguan yang dilangsungkan secara virtual di perpustakaan resminya karena virus corona (Covid-19) di Vatikan, 19 Agustus 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus mengatakan, pandemi Covid-19 merupakan krisis terbaru yang membuktikan pasar bebas dan kebijakan ekonomi "trickle-down atau menetes ke bawah" telah gagal memberikan manfaat sosial seperti diklaim para pendukungnya.

Paus Fransiskus dalam ensiklik hari Minggu, 4 Oktober 2020 mengecam ekonomi trickle-down, teori yang disukai kaum konservatif dengan menyakini pemberian keringanan pajak dan insentif lainnya untuk perusahaan besar dan orang kaya pada akhirnya akan menguntungkan seluruh masyarakat melalui investasi dan penciptaan lapangan kerja.

"Ada orang-orang yang ingin kami percaya bahwa pasar bebas cukup untuk mengamankan segalanya (setelah pandemi)," tulis Paus Fransiskus dalan ensikliknya seperti dikutip dari Reuters.

Pemimpin umat Katolik sedunia ini mencela "dogma keyakinan neo-liberal" yang menggunakan teori ajaib tricle-down sebagai satu-satunya solusi untuk masalah sosial.

Kebijakan ekonomi yang baik, menurut Paus Fransiskus, adalah memungkinkan lapangan kerja diciptakan dan bukan dipangkas.

Paus Fransiskus kemudian mengulangi seruannya untuk meredistribusikan kekayaan untuk membantu yang paling miskin dan akses yang lebih adil ke sumber daya alam oleh semua.

Paus Fransiskus menuliskan keyakinan umat Kristen yang masih relevan saat ini yakni jika seseorang kekurangan atas apa yang diperlukan untuk hidup bermartabat, itu disebabkan orang lain menahannya.








Penumpang MRT Jakarta Tembus 92 Ribu Per Hari, Dirut Sebut Mendekati Angka Sebelum Pandemi

2 hari lalu

Penumpang menaiki rangkaian kereta MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Selasa, 15 November 2022. PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan perubahan kebijakan waktu operasional yang berlaku mulai Selasa, 15 November 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Penumpang MRT Jakarta Tembus 92 Ribu Per Hari, Dirut Sebut Mendekati Angka Sebelum Pandemi

PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) mencatat jumlah penumpang telah mencapai 92 ribu orang per hari pada Maret 2023.


Tema Hari Hutan Internasional 2023: Hutan dan Kesehatan, Bagaimana Atasi Deforestasi?

6 hari lalu

Komunitas perhutanan sosial Ciwidey, Jawa Barat, Indonesia - lokasi agroforestri dengan kopi, alpukat, kismis, nanas, pisang, pinus, kayu putih dan lainnya.  UNEP/Taufany Eriz
Tema Hari Hutan Internasional 2023: Hutan dan Kesehatan, Bagaimana Atasi Deforestasi?

Hari Hutan Internasional 2023 bertema Hutan dan Kesehatan. Bagaimana atasi ancaman luas hutan yang berkurang dan deforestasi di Indonesia?


Inovasi Baru Atasi TBC untuk Pasien dengan Resistensi Obat

6 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Inovasi Baru Atasi TBC untuk Pasien dengan Resistensi Obat

Meski TBC dapat disembuhkan bila diobati dengan tepat, TBC resistan obat (TBC RO) masuk dalam kategori darurat kesehatan di seluruh dunia.


Jokowi Cerita Sempat Bingung dengan Singkatan PPKM dan PSBB

7 hari lalu

Presiden Jokowi. TEMPO/Subekti
Jokowi Cerita Sempat Bingung dengan Singkatan PPKM dan PSBB

Presiden Jokowi mengaku sempat bingung dengan istilah PSBB dan PPKM yang sempat diberlakukan saat pandemi Covid-19 melanda.


Jokowi Cerita Kebingungan Atasi Covid-19 di Awal Pandemi

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Istana Negara, Jakarta, Jumat 30 Desember 2022. Pemerintah memutuskan untuk mencabut kebijakan PPKM per 30 Januari 2022 berdasarkan kajian-kajian terkait pandemi COVID-19 di Indonesia yang semakin terkendali. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jokowi Cerita Kebingungan Atasi Covid-19 di Awal Pandemi

Jokowi mengaku saat itu langsung menghubungi beberapa negara yang pernah mengalami endemi dan lebih dulu terpapar Covid-19.


Ekuador, Peru Taksir Kerusakan akibat Gempa yang Menewaskan Setidaknya 15 Orang

7 hari lalu

Mobil rusak dan puing-puing dari sebuah rumah setelah diguncang gempa di Cuenca, Ekuador. 18 Maret 2023. REUTERS/Rafa Idrovo Espinoza
Ekuador, Peru Taksir Kerusakan akibat Gempa yang Menewaskan Setidaknya 15 Orang

Presiden Ekuador melaporkan 14 korban jiwa dan 460 orang luka, sementara Peru melaporkan satu korban jiwa, sejauh ini.


Daftar Terbaru PHK Massal oleh 56 Perusahaan Teknologi Dunia Hingga Maret 2023

9 hari lalu

Ilustrasi PHK. Shutterstock
Daftar Terbaru PHK Massal oleh 56 Perusahaan Teknologi Dunia Hingga Maret 2023

Berbagai upaya diambil untuk mempertahankan industri, termasuk dengan mengambil langkah PHK. Ini daftar terbaru perusahaan teknologi yang lakukan PHK.


Sebuah Penelitian Sebut Memakai Masker Kurang Efektif Cegah Covid-19, Benarkah?

10 hari lalu

Ilustrasi melepas masker. Shutterstock
Sebuah Penelitian Sebut Memakai Masker Kurang Efektif Cegah Covid-19, Benarkah?

Memakai masker sudah tidak wajib dilakukan. Namun sebenarnya seberapa efektif memakai masker untuk mencegah penularan Covid-19?


Kilas Balik Pemenjaraan Uskup Nikaragua yang Disamakan Paus Fransiskus dengan Kediktatoran

10 hari lalu

Rolando Alvarez, uskup Keuskupan Matagalpa dan Esteli dan mengkritik Presiden Nikaragua Daniel Ortega. REUTERS/Maynor Valenzuel
Kilas Balik Pemenjaraan Uskup Nikaragua yang Disamakan Paus Fransiskus dengan Kediktatoran

Nikaragua tutup hubungan diplomatik dengan Vatikan setelah Paus Fransiskus menyamakan negara itu dengan kediktatoran


Soal Kewajiban Pakai Masker, Menteri Kesehatan: Kami Tak Mengatur Lagi

13 hari lalu

Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan sambutan dalam acara Kompas100 CEO Forum ke-13 di the Westin, Jakarta, pada Jumat, 25 November 2022. TEMPO/Defara
Soal Kewajiban Pakai Masker, Menteri Kesehatan: Kami Tak Mengatur Lagi

Soal konsistensi program transisi dari pandemi menuju endemi, Menteri Kesehatan menyebut pihaknya mengembalikan hal tersebut kepada masyarakat.