TEMPO.CO, Jakarta - Kabar perawatan Presiden Amerika Donald Trump di Walter Reed National Military Medical Center, Maryland, didera masalah komunikasi. Dalam rentang waktu berdekatan, pada Sabtu kemarin waktu setempat, tim medis dan pejabatnya memberikan keterangan berbeda-beda soal kondisinya pasca dinyatakan tertular COVID-19 (virus Corona).
Dikutip dari Reuters, problem tersebut berawal ketika tim medis Donald Trump menyampaikan perkembangan kondisinya kepada awak media, Sabtu pagi. Dalam kesempatan tersebut, mereka tidak menyampaikan secara detil kondisi Donald Trump selain mengatakan dirinya membaik dan ia sudah mulai berbicara soal kembali ke Gedung Putih.
"Kami semua bangga dengan progress yang Presiden Donald Trump tunjukkan," ujar Dokter Gedung Putih, Sean Conley, pada hari Sabtu kemarin, 3 Oktober 2020.
Beberapa menit kemudian, setelah pernyataan tersebut disampaikan, Kepala Staf Kepresidenan Mark Meadows memberikan pernyataan berbeda. Ia menyampaikan bahwa kondisi Donald Trump mengkhawatirkan dalam 24 jam terakhir.
Mark Meadows melanjutkan, 48 jam ke depan akan sangat berperan dalam menentukan kondisi Donald Trump ke depannya. Oleh karena itu, kata ia, pihaknya belum memiliki gambaran jelas soal estimasi masa pemulihan Donald Trump pasca tertular COVID-19.
Baca Juga:
Beberapa jam kemudian, Donald Trump mencoba mengklarifikasi pernyataan yang berbeda-beda tersebut. Ia berkata, kondisinya memang membaik, namun belum sepenuhnya pulih. Ia menambahkan, beberapa hari ke depan akan menjadi ujian sesungguhnya baginya mengingat akan ada serangkaian tes dan perawatan yang harus dijalani.
"Beberapa hari ke depan, saya rasa, akan menjadi ujian sesungguhnya. Kita lihat apa yang akan terjadi," ujar Donald Trump menegaskan. Seorang sumber yang enggan disebutkan namanya berkata bahwa Donald Trump tidak senang dengan pernyataan yang disampaikan Mark Meadows.
Menanggapi pernyataan yang berbeda-beda soal kondisi Donald Trump pasca tertular COVID-19, pakar memandang hal itu sebagai bukti ada masalah koordinasi soal penanganan pandemi virus Corona di Amerika. Apa yang terjadi, kata mereka, semakin menunjukkan pemerintah Amerika tidak kredibel dalam menangani pandemi virus Corona.
"Dokter mengatakan satu hal, Gedung Putih menyatakan hal yang lain, dan kemudian keduanya memperbaiki pernyataan mereka. Hal itu hanya memperkuat adalah masalah kredibilitas dengan Pemerintah Amerika," ujar salah satu pakar, Kyle Konik, dari University of Virginia's Center for Politics.
ISTMAN MP | REUTERS
"