TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kuba mengatakan mencabut aturan jam malam dan lockdown parsial di Ibu Kota Havana pada Rabu pekan ini. Ketentuan lockdown ini berlaku sejak 1 September 2020 untuk menekan laju gelombang kedua Covid-19.
Gubernur Havana, Reinaldo García Zapata, mengatakan jumlah kasus baru telah turun menjadi rerata 21 kasus per hari selama sepekan terakhir.
"Garcia mengatakan kota dengan populasi sekitar 2,2 juta penduduk itu, yang berkisar 20 persen dari populasi Kuba, akan tetap terisolasi dari kota lainnya untuk saat ini," begitu dilansir Reuters pada Rabu, 30 September 2020.
Sebagian besar negara Karibia mulai kembali beraktivitas secara normal beberapa bulan yang lalu.
Meskipun jumlah kasus Corona relatif sedikit dan cepat diatasi di beberapa provinsi di Kuba, gelombang kedua Covid-19 ini masih harus dikendalikan di Provinsi Ciego de Avila, Kuba bagian tengah.
Pemerintah Kuba memuji sistem layanan kesehatan mereka yang berbasis komunitas dan gratis. Pemerintah juga menerapkan isolasi ketat terhadap pasien positif Covid-19 dan kontak mereka untuk mencegah penyebaran virus di sana.
Negara berbasis komunis itu hanya melaporkan sekitar 6,000 kasus dan 122 kematian akibat virus Corona hingga saat ini. Lebih dari 90% kasus itu adalah kontak yang dilacak melalui penyebar.
Pemerintah mengatakan transportasi umum akan melanjutkan operasinya di Havana, toko-toko akan kembali ke jadwal normal, dan restoran serta layanan lainnya akan dibuka kembali dengan kapasitas 60%. Kemudian mulai pekan depan. Sekolah dijadwalkan buka pada November 2020 namun bandara tetap tutup.
Otoritas Kuba tetap mewajibkan publik untuk mengenakan masker, dan melakukan jarak sosial. Para pelanggar akan dikenakan denda yang berat.
FARID NURHAKIM | REUTERS
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-cuba-havana/cuba-lifts-havana-lockdown-as-coronavirus-cases-fall-idUSKBN26M43M