Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sedang Musim Pilpres Amerika, Paus Fransiskus Ogah Bertemu Menlu Pompeo

image-gnews
Paus Fransiskus menggelar audiensi umum mingguan, di halaman San Damaso, di Vatikan 9 September 2020. [REUTERS / Remo Casilli]
Paus Fransiskus menggelar audiensi umum mingguan, di halaman San Damaso, di Vatikan 9 September 2020. [REUTERS / Remo Casilli]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Vatikan menolak permintaan audiensi dari Menteri Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo. Mereka menuduh Mike Pompeo berusaha menyeret Vatikan ke Pilpres Amerika dengan mengecam hubungan Vatikan dengan Cina. Di sisi lain, Paus Fransiskus memang menghindari pertemuan dengan politisi di masa pemilu.

“Ya, dia meminta (audiensi). Tapi Paus Fransiskus sudah berkata dengan jelas bahwa tokoh politik tidak dapat diterima selama periode pemilu. Itulah alasannya,” ujar Menteri Luar Negeri Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, dikutip dari Reuters, Kamis, 1 Oktober 2020.

Sebelum bertandang ke Roma, Italia, Mike Pompeo memang sudah mengkritik Vatikan lebih dulu. Lewat serangkaian tweet, Ia mempermasalahkan keputusan Paus Fransiskus memperbarui perjanjian dengan Cina perihal pemilihan uskup.

Saat berada di Roma pada hari Rabu, menghadiri event yang digelar Kedutaan Besar Amerika, Mike Pompeo mengulangi kecamannya. Ia mengkritik rekam jejak Cina terkait kebebasan beragama yang menurutnya membahayakan.

“Tidak ada serangan pada kebebasan beragama yang lebih parah dari Cina,” kata Pompeo. Ia berpendapat bahwa Partai Komunis Cina ingin ‘memadamkan lampu kebebasan dalam skala yang mengerikan’.

Vatikan memang memiliki perjanjian dengan Beijing perihal pemilihan uskup selama dua tahun. Dalam perjanjian tersebut, Pemerintah Cina boleh menentukan calon uskup, namun keputusan akhir berada di Vatikan. Sebelum diperpanjang, perjanjian yang dibuat pada 22 September 2018 tersebut akan berakhir tanggal 22 Oktober tahun ini.

Bagi Vatikan, perjanjian itu adalah langkah maju. Sebab, perjanjian itu memberi ruang bagi umat Katolik di Cina untuk beribadah tanpa rasa takut. Mereka, selama beberapa dekade, sempat beribadah secara besembunyi karena Pemerintah Cina menentang ibadah yang dianggap mengancam komunisme.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menanggapi pernyataan Mike Pompeo, Vatikan mengaku terkejut. Apalagi, pernyataan itu disampaikan sebelum bertemu dengan Paus Fransiskus. Menurut Menteri Luar Negeri Uskup Agung Paul Gallagher, apa yang dilakukan Mike Pompeo tidak tepat.

“Biasanya, ketika anda mempersiapkan kunjungan antara pejabat tingkat tinggi, anda merundingkan agenda tentang apa yang akan anda bicarakan secara pribadi dan rahasia. Itu adalah salah satu aturan berdiplomasi,” kata Gallagher.

FERDINAND ANDRE | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-pompeo-vatican-china/pope-denies-audience-with-pompeo-vatican-warns-against-playing-politics-over-china-idUSKBN26L25G?il=0

https://www.vaticannews.va/en/vatican-city/news/2020-09/holy-see-china-provisional-agreement-appointment-bishops.htm

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

4 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

6 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

15 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

15 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

2 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.