TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Amerika Joe Biden dipastikan akan membawa isu pajak ke debat Pilpres Amerika malam ini. Hal tersebut menyusul terbitnya laporan New York Times pada Ahad lalu soal inkumben Donald Trump mengemplang pajak bertahun-tahun.
Dalam laporan New York Times, Donald Trump disebut mengemplang pajak puluhan hingga ratusan juta Dollar AS. Modus yang ia pakai adalah melaporkan dirinya mengalami kerugian besar untuk meminimalisir tagihan pajak yang harus ia tanggung. Salah satu kasusnya terjadi di tahun 2016 di mana ia sukses menekan tagihan pajak hingga hanya US$750 saja.
"Semakin kaya kalian, semakin banyak konsultan pajak yang kalian pekerjakan, semakin rumit bisnis kalian - hal tersebut bisa membantu anda untuk menurunkan liabilitas pajak hingga nol," ujar anggota tim sukses dan penasehat ekonomi Joe Biden, Jared Bernstein, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 29 September 2020.
Walau belum diketahui secara spesifik apa yang akan disampaikan Joe Biden ke Donald Trump, Bernstein menyebut laporan New York Times menunjukkan bagaimana sistem perpajakan AS menguntungkan orang-orang seperti Trump. Menurutnya, jika Biden terpilih, penyederhanaan pelaporan pajak bisa dilakukan agar orang seperti Donald Trump menjalankan kewajibannya.
Membawa isu pajak ke debat Pilpres Amerika bukan satu-satunya langkah kubu Joe Biden. Beberapa jam setelah laporan New York Times terbit, mereka mengunggah video berisi data-data pajak yang dibayar guru, pemadam kebakaran, suster, dan sebagainya. Kemudian, data itu dibandingkan dengan Donald Trump yang hanya membayar US$750.
Video itu diakhiri dengan slogan "Aku membayar pajak lebih banyak dibanding Donald Trump". Menurut laporan Al Jazeera, orang-orang terkaya di Amerika umumnya membayar pajak hingga jutaan, bukan ratusan Dollar AS.
Menanggapi sindiran kubu Joe Biden dan laporan New York Times, juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany menyebut isu pajak Donald Trump sebagai upaya pembunuhan karakter. Dan, kata ia, hal tersebut adalah strategi khas kubu Demokrat.
"Kita sudah pernah melihat strategi seperti ini sebelumnya, mengeluarkan isu pajak sebelum debat. Pada 2016, strategi ini juga dilakukan dan gagal," ujar McEnany.
Donald Trump juga sudah membantah laporan New York Times. Ia menyebutnya sebagai berita palsu. Walau begitu, ia tetap menantikan momen berhadapan dengan Joe Biden pada debat pilpres nanti malam.
ISTMAN MP | REUTERS