TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Meksiko mengatakan terjadi penembakan massal di sebuah kelab malam dan menewaskan 11 orang pada Ahad, 27 September 2020.
Ini terjadi ketika negara itu sedang berjuang menghadapi naiknya angka pembunuhan. Pemerintah Meksiko berjanji untuk menghentikan kekerasan antar-geng.
Dilansir dari Reuters, Kantor Jaksa Agung Negara Bagian Guanajuato, Meksiko Tengah, mengatakan jasad tujuh pria dan empat wanita ditemukan di sebuah bar pada Ahad dini hari di Kota Jaral Del Progreso.
“Seorang wanita lain ditemukan dengan luka tembak,” kata pihak berwenang dalam siaran pers seperti dilansir Reuters pada Senin, 28 September 2020.
Guanajuato adalah pusat pembuatan mobil utama, yang telah berulang kali menjadi tempat terjadinya kekerasan tindak kriminal di Meksiko. Insiden ini menandai perang wilayah antara geng lokal Santa Rosa De Lima serta kelompok Kartel Generasi Baru Jalisco, yang terbilang kuat.
Pada Juli 2020 lalu, sekelompok pria bersenjata menewaskan 24 orang di Pusat Rehabilitasi Narkoba di Guanajuato,.
Ini menjadi insiden pembantaian terburuk sejak Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador menjabat dan berjanji untuk mengurangi angka kekerasan di negara itu
FARID NURHAKIM | REUTERS
Sumber: