TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, berharap pembicaraan dengan Yunani mengenai sengketa Laut Mediterania Timur juga mencakup hal di luar batas wilayah maritim.
”Pembicaraan akan berlanjut di titik pembicaraan terakhir dan fokus tidak hanya pada masalah landas benua dan batas laut, tetapi juga pada pulau dan ruang udara,” kata Ibrahim Kalin, juru bicara Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, seperti dilansir Reuters pada Senin, 28 September 2020.
Kalin juga mengatakan dia yakin pembicaraan itu akan berdampak positif dan juga akan fokus pada konsultasi politik serta pembicaraan militer ke militer.
“Di ketiga jalur ini, kami yakin kami akan segera membuat kemajuan yang baik,“ kata Kalin.
Pemerintah Turki sempat terlibat perang kata dengan Prancis terkait perselisihan Laut Mediterania Timur.
Namun, Presiden Erdogan telah mengadakan pembicaraan pertamanya dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, sejak beberapa bulan terakhir dengan tujuan meredakan ketegangan.
Kalin mengatakan ada suasana positif dalam pembicaraan kedua pemimpin.
Erdogan dan Macron juga disebut bersepakat mencoba mencari cara untuk meminimalkan perbedaan mereka.
“Saya yakin semua ini akan menghasilkan agenda yang lebih positif dan suasana yang lebih positif antara Turki dan Prancis,” kata dia.
Prancis mendukung Yunani dan sempat menggelar latihan bersama di Laut Mediterania.
Sedangkan pada saat yang sama, Yunani berselisih dengan Turki soal soal batas landas benua. Turki menemukan cadangan gas besar di kawasan.
FARID NURHAKIM | REUTERS
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-turkey-eu-greece/turkey-sees-eu-summit-as-chance-for-reset-erdogan-spokesman-idUSKBN26J0UR?il=0