Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Magawa, Tikus Pendeteksi Ranjau Darat di Kamboja Tak Pernah Terluka

image-gnews
Tikus Magawa Dianugerahi Medali Emas Sebagai Pahlawan Selamatkan Nyawa Manusia dari Ranjau Darat di Kamboja  [CNN]
Tikus Magawa Dianugerahi Medali Emas Sebagai Pahlawan Selamatkan Nyawa Manusia dari Ranjau Darat di Kamboja [CNN]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Magawa, tikus berkantong besar asal Afrika mendapat penghargaan medali emas dari People’s Dispensary for Sick Animals (PDSA) atas tugasnya mendeteksi ranjau darat yang belum meledak di Kamboja.

Dilansir dari CNN, Magawa dilatih oleh organisasi non-pemerintah APOPO asal Belanda. Badan tersebut ahli dalam melatih tikus dan anjing pencari ranjau. Organisasi yang berpusat di Tanzania ini melatih hewan untuk mendeteksi bau bahan kimia peledak dan menunjukkan ke penjinak ranjau.

Dalam tujuh tahun, tikus Magawa telah menemukan 39 ranjau darat dan 28 bahan persenjataan yang belum meledak. Magawa membantu membersihkan lebih dari 141.000 meter persegi (hampir 35 hektar) tanah, menurut PDSA. Magawa disebut tikus dengan kinerja terbaik.

"Magawa adalah tikus pahlawan. Kami sangat senang merayakan pengabdiannya yang menyelamatkan hidupnya dengan memberinya medali emas PDSA," kata Jan McLouglin, Direktur Jenderal PDSA dalam presentasi virtual medali tersebut yang dirancang khusus sesuai ikat leher Magawa.

APOPO menjelaskan di situsnya, Magawa mampu mendeteksi ranjau darat dalam radius 200 meter persegi dalam 20 menit. Magawa tidak pernah terluka karena tubuhnya yang ringan sehingga tidak memicu ranjau darat untuk meledak.

Kamboja merupakan negara yang paling terdampak oleh ranjau darat di dunia setelah Afganistan. 

Konflik selama puluhan tahun telah membuat Kamboja dipenuhi dengan jutaan ranjau darat, persenjataan yang belum meledak (UXO), dan sisa-sisa bahan peledak perang lainnya yang berpotensi membunuh atau melukai puluhan orang setiap tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kamboja dengan bantuan dari negara lain telah menghabiskan bertahun-tahun membersihkan lahan dari bahan peledak. Tetapi pekerjaan itu sangat sulit dan berbahaya.

Kamboja adalah negara dengan jumlah amputasi per kapita tertinggi di dunia. Sebanyak 25.000 orang diamputasi akibat ledakan ranjau.

Sejak jatuhnya rezim brutal Khmer Merah pada 1979, Kamboja telah mencatat 64.840 korban jiwa yang disebabkan oleh ranjau darat atau bahan peledak lainnya.

PDSA memperkirakan masih ada tiga juta ranjau darat yang belum meledak di Kamboja. Beberapa laporan dari kongres memperkirakan bahwa hanya setengah dari tanah negara yang telah dibuka sejauh ini.

FERDINAND ANDRE | CNN

Sumber:
https://edition.cnn.com/2020/09/25/asia/hero-rat-landmines-award-intl-hnk-scli/index.html
https://www.apopo.org/en/adopt/magawa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

8 hari lalu

Candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, (1/12). Angkor Wat dibangun oleh Raja Suryavarman II pada pertengahan abad ke-12, dan kini menjadi tujuan wisata di Kamboja. ANTARA/Wahyu Putro A
Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.


Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

14 hari lalu

Pasukan Satgas TNI UNIFIL berdiri di dekat kendaraan mereka di desa Kfar Kila dekat perbatasan dengan Israel, Lebanon selatan, 8 Oktober 2023. REUTERS/Aziz Taher
Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

Investigasi militer Lebanon yang sedang berlangsung menetapkan bahwa sebuah ranjau darat melukai tiga pengamat militer PBB dan seorang penerjemah


Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

20 hari lalu

Ilustrasi Kasino. AFP
Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja


Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

31 hari lalu

Taylor Swift tampil dalam konser
Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.


Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

31 hari lalu

Bongkar muat beras impor dari Vietnam di dermaga II Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo, Kamis, 14 Maret 2024. Foto: Istimewa
Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional


Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

36 hari lalu

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Sebuah perusahaan riset mengungkap tingkat pemulihan industri pariwisata Asia Tenggara dilihat dari kunjungan wisatawan asing, Kamboja paling tinggi.


Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

37 hari lalu

Kuil Bayon di Angkor Wat, Kamboja (Pixabay)
Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

Identitas sosok yang sedang tersenyum ini menjadi perdebatan sejak penemuan kembali Bayon di Angkor Wat pada abad ke-19.


Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

53 hari lalu

PM Kamboja, Hun Sen bereaksi atas pertanyaan jurnalis saat dia berjaalan dengan PM Australia Malcolm Turnbull di sela-sela KTT Asean--Australia, 16 Maret 2018. Reuters
Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

Partai berkuasa di Kamboja mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan Senat, membuka peluang bagi mantan Perdana Menteri Hun Sen kembali ke politik


9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

4 Februari 2024

Sejumlah hewan ekstrim yang telah dibakar atau diasapi yang dijual di Pasar Tomohon, Sulawesi Utara, 2 Desember 2015. Pasar yang berjarak 25 km dari pusat Kota Manado tersebut menjajakan kuliner ekstrim seperti daging anjing, kucing, babi, tikus hutan, ular, serta kelelawar, yang jarang ditemui di pasar tradisional pada umumnya. Pasar unik ini juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung.  TEMPO/Iqbal Ichsan
9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

Pasar ekstrem di dunia menawarkan pengalaman berbelanja yang di luar dugaan bagi para pengunjungnya.


Jelang Lawatan PM Hun Manet, 3 Aktivis Kamboja Ditahan di Thailand

4 Februari 2024

Hun Manet, calon perdana menteri Kamboja, mendaftar di Majelis Nasional pada hari pemungutan suara parlemen untuk mengukuhkan perdana menteri berikutnya, di Phnom Penh, Kamboja, 22 Agustus 2023. REUTERS/Cindy Liu
Jelang Lawatan PM Hun Manet, 3 Aktivis Kamboja Ditahan di Thailand

Tiga aktivis Kamboja telah ditahan di Thailand menjelang rencana kunjungan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet