TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Azerbaijan memberi lampu hijau untuk menerapkan hukum militer di sana. Hal itu untuk merespon situasi yang memanas dengan Armenia di Nagorno-Karabakh.
Dengan diterapkannya hukum militer, maka Azerbaijan berhak mengerahkan kekuatan militernya untuk memukul mundur Armenia. Selain itu, jam malam juga bisa diterapkan untuk memastikan warga tidak berkeliaran di tengah baku serang antara Azerbaijan dan Armenia.
"Langkah itu sudah disetujui parlemen Azerbaijan dan berlaku di seluruh penjuru negeri ini. Jam malam juga diberlakukan," ujar Staf Ahli Presiden Azerbaijan, Hikmet Hajiyev, dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 27 September 2020.
Langkah serupa juga diambil oleh Armenia. Mereka telah mengaktifkan hukum militer dan memobilisasi seluruh penduduk pria-nya untuk bersiaga melawan Azerbaijan.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui apa pemicu sebenarnya dari konflik antara Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh Ahad kemarin. Kedua pihak saling tuduh soal pemicu konflik.
Armenia menuduh Azerbaijan lebih dulu memborbardir Nagorno-Karabakh deri udara dan artilerinya. Sementara itu, Azerbaijan mengklaim melakukan serangan balasan karena lebih dulu diserang oleh Armenia. Adapun korban di Nagorno-Karabakh dilaporkan ada 16 orang plus lebih dari 100 orang luka-luka.
ISTMAN MP | REUTERS