TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia, Vladimir Putin, meminta Amerika dan negaranya bersepakat untuk tidak saling mengganggu pemilihan umum negara masing-masing lewat serangan siber atau peretasan.
Putin mengeluarkan pernyataan ini menjelang pemilu Amerika pada 3 November 2020.
“(Saya mengusulkan) saling pemberian jaminan untuk tidak saling mengganggu urusan internal negara lain termasuk proses pemilu lewat penggunaan teknologi informasi dan komunikasi serta teknologi canggih lainnya,” kata Putin seperti dilansir Reuters pada Jumat, 25 September 2020.
Hubungan Washington dan Moskow berada dalam titik rendah menjelang pemilu Amerika.
Komunitas intelijen Amerika juga pernah menuduh bahwa intelijen Rusia berada di balik upaya serangan siber ke jaringan komputer terkait pemilu 2016.
Saat itu, intelijen Rusia dituding berupaya membantu kemenangan calon Presiden Donald Trump, yang belakangan menjadi pemenang.
Moskow membantah tudingan ini dan mengatakan tidak ada kepentingan terkait pemilu Amerika.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-russia-usa-putin/putin-says-russia-and-u-s-should-agree-not-to-meddle-in-each-others-elections-idUSKCN26G1LJ