TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia, WHO mengatakan jumlah kematian akibat Covid-19 dapat bertambah jadi 2 juta jiwa sebelum vaksin digunakan secara meluas. Jumlah ini dapat lebih besar lagi jika tanpa tindakan bersama untuk mencegah pandemi.
"Kecuali kita melakukan semuanya, (2 juta kematian) tidak hanya mampu dibayangkan, sedihnya sangat mungkin," kata Mike Ryan, kepala program darurat PBB kemarin, 25 September 2020 seperti dikutip dari Channel News Asia.
Ryan kemudian mengatakan, kaum muda tidak boleh disalahkan atas peningkatan kasus infeksi cOVID-19 baru-baru ini meski ada kekhawatiran mereka mendorong penularannya setelah lockdown dilonggarkan di seluruh dunia.
"Saya sangat berharap kita tidak menuding: ini semua karena orang muda," ujar Ryan.
Kaum muda membutuhkan contoh dari orang tua untuk menekan penularan Covid-19.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berjanji untuk meningkatkan dana bantuan ke WHO sebesar 30 persen atau setara dengan US$ 400 juta.
Inggris bersamaan itu mendesak reformasi di tubuh WHO dan menyerukan kerja sama lintas batas untuk mengakhiri perpecahan yang buruk.
Jhonson mengatakan itu dalam rekaman pidato di Majelis Umum PBB, seperti dikutip dari Reuters, 26 September 2020 mengenai upaya mengatasi pandemi Covid-19.
Sumber:
https://www.channelnewsasia.com/news/world/covid-19-who-death-toll-coud-double-before-vaccine-wide-use-13149978
https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-un-britain/uk-pledges-over-400-million-for-who-calls-for-end-to-ugly-rifts-idUSKCN26G35U