TEMPO.CO, Jakarta – Korea Selatan akan mengetatkan pembatasan sosial selama periode liburan musim gugur. Sebab, dalam periode yang berlangsung selama dua pekan itu, orang-orang biasanya akan berkumpul kembali dengan keluarga yang bisa memperparah pandemi virus Corona.
Dilansir dari Reuters, pembatasan baru akan berlaku untuk setidaknya 11 fasilitas berisiko tinggi. Semuanya di wilayah metropolitan Seoul yang padat penduduk. Beberapa bentuknya adalah penutupan klub malam dan bar. Selain itu, ada juga pemberlakuan jarak minimal 1 meter antar meja di restoran yang berkapasitas minimum 20 pengunjung.
Untuk tempat ibadah, Pemerintah Korea melarang tempat ibadah manapun untuk menggelar ibadah bersama. Ibadah bersama hanya boleh dilakukan secara online.
Aturan ini lebih ketat dibandingkan pembatasan sosial fase dua yang tengah berlaku sekarang. Saat ini, pertemuan secara indoor masih diperbolehkan selama tidak lebih dari 50 orang dan tetap ada jarak fisik. Sementara itu, untuk pertemuan di luar, tidak boleh lebih dari 100 orang. Event olahraga, dilarang.
Pembatasan yang lebih ketat ini akan berlaku dari 28 September 2020 hingga 11 Oktober 2020 mendatang. Per berita ini ditulis, Korea Selatan tercatat memiliki 23 ribu kasus dan 395 korban meninggal akibat virus Corona. Dalam 24 jam terakhir, ada 114 kasus baru.
“Kita berada di persimpangan jalan penting untuk memutuskan apakah kami akan dapat kembali ke kebijakan jarak sosial fase satu atau meninjau kembali pandemi virus Corona,“ kata Menteri Kesehatan Korea Selatan, Park Neung-hoo.
Neung-hoo mendesak penduduk untuk mengadakan kunjungan online saja selama liburan musim gugur. Sementara itu, untuk merapikan kuburan leluhur, ia menyarankan hal itu ditugaskan kepada pihak lain yang bisa dipercaya.
FARID NURHAKIM | REUTERS