TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan yang diduga mengirim surat beracun ke Donald Trump telah ditangkap. Dikutip dari CNN, Senin, 21 September 2020, perempuan tersebut ditangkap di perbatasan Amerika ketika dirinya mencoba masuk ke negara bagian New York dari Kanada. Adapun saat ditangkap, perempuan itu tengah membawa senjata api.
Hingga berita ini ditulis, identitas dari perempuan itu belum diungkap oleh aparat penegak hukum Amerika. Selain itu, ia juga belum ditetapkan sebagai tersangka walaupun hal itu, menurut Kejaksaan Washington, hanya masalah waktu saja.
Diberitakan sebelumnya, pada pekan lalu, aparat Amerika berhasil mencegah surat berisi racun Risin yang dikirimkan ke Presiden Amerika Donald Trump. Ketika ditelusuri, surat tersebut diyakini dikirim dari Kanada sehingga aparat kemudian memfokuskan pencarian pelaku di sana.
Salah seorang investigator, yang enggan disebutka namanya, mengatakan kepada CNN bahwa suratracun Risin itu dikirim dari St. Hubert, Quebec, Kanada. Adapun Risin di dalam paket tersebut sudah digiling ketika ditemukan. Sebanyak 500 micogram dari racun Risin tersebut cukup untuk membunuh satu orang dewasa.
Dibutuhkan dua tes untuk memastikan benda yang ditermukan oleh aparat adalah racun Risin. Hal itu sendiri, kata investigator terkait, merupakan bagian dari standar keamanan yang diterapkan untuk semua surat serta paket untuk Gedung Putih.
Kepolisian Kanada belum mau berkomentar atas penangkapan yang terjadi. Mereka hanya bisa mengatakan bahwa mereka bekerjasama dengan FBI untuk proses investigasi terkait. "Kami tidak dalam posisi diperbolehkan untuk berkomentar," ujar mereka.
FBI, secara terpisah, menyatakan bahwa investigasi masih berjalan setelah penangkapan dilakukan.
ISTMAN MP | REUTERS
News link:
https://edition.cnn.com/2020/09/20/politics/poison-Risin-addressed-trump-arrest/index.html