TEMPO.CO, Jakarta - Belum lama hakim agung Ruth Bader Ginsburg wafat, kematiannya malah memicu konflik baru di pemerintahan Amerika. Kubu Demokrat dan Republikan berdebat soal siapa pengganti Ruth Bader Ginsburg dan kapan penggantinya akan dipilih. Mayoritas Republikan dan Presiden Donald Trump mendorong pencarian pengganti dilakukan sesegera mungkin dan melalui Senat AS.
Berbeda dengan mayoritas Republikan, Demokrat meminta pemilihan dilakukan setelah pilpres. Demokrat mencurigai Donald Trump mencoba memperbesar dominasi konservatif di Mahkamah Agung AS. Di sisi lain, Senat dikuasai oleh Republikan sehingga tidak adil jika pemilihan dilakukan di sana. Adapun salah satu yang memprotes langkah tersebut adalah capres Joe Biden.
"Seharusnya pemilih di negeri ini yang menentukan siapa yang berhak melakukan penunjukkan (pengganti Ruth Bader Ginsburg). Memaksakan proses nominasi melalui Senat adalah penyalahgunaan kekuatan politik," ujar Joe Biden di hari Minggu waktu Amerika, 20 September 2020.
Ketakutan Joe Biden dan Demokrat tidak berlebihan. Apabila susunan hakim agung didominasi konservatif dan hasil Pilpres Amerika nanti dipermasalahkan, maka Donald Trump dan Republikan yang akan diuntungkan. Donald Trump bisa mendesak hakim agung konservatif untuk memihaknya. Susunan konservatif sebelum Ruth Bader Ginsburg Wafat adalah 5-4.
Kasus tersebut sudah pernah terjadi sebelumnya, pada Pilpres Amerika 2000. Hasil pilpres antara George W Bush dan Al Gore ditentukan di Mahkamah Agung. Hasilnya kontroversial, George W Bush yang dimenangkan oleh Mahkamah Agung.
"Saya meminta senator Republikan, di mana akan berperan dalam proses ini, untuk ikuti kata hati kalian. Jangan dukung calon hakim agung manapun yang mewakili kepentingan Donald Trump. Jangan!" ujar Joe Biden, dikutip dari Al Jazeera.
Sejauh ini, baru dua Republikan yang mendukung pernyataan Joe Biden. Mereka adalah Lisa Murkowski dan Susan Collins. Menurutnya, tidak pas mencari pengganti Ruth Bader Ginsburg ketika Pilpres Amerika kurang dari 2 bulan lagi.
"Di tahun 2016, saya tidak mendukung pencarian pengganti delapan bulan sebelum Pilpres Amerika. Standar serupa saya terapkan kali ini," ujar Murkowski, dilansir dari Reuters.
Donald Trump, pekan lalu, sudah mengatakan bahwa dia yang akan menetapkan calon pengganti Ruth Bader Ginsburg. Sejauh ini ada dua kandidat yang namanya santer dirumorkan. Mereka adalah Amy Coney Barrett dan Barbara Lagoa.
Dikutip dari CNN, Donald Trump juga menyatakan bahwa dirinya memiliki wewenang untuk menetapkan calon hakim agung. "Konstitusi mengatur Presiden Amerika menentukan calon hakim Agung. Sudah jelas bukan?" ujar Donald Trump.
ISTMAN MP | AL JAZEERA | REUTERS | CNN
News Link:
https://www.reuters.com/article/us-usa-court-election-scotus/if-u-s-election-winds-up-in-supreme-court-ginsburgs-death-will-loom-large-idUSKCN26B0CL
https://www.aljazeera.com/news/2020/09/biden-slams-trump-plan-supreme-court-vacancy-200920170634702.html
https://edition.cnn.com/2020/09/19/politics/trump-ruth-bader-ginsburg-vacant-seat-fill/index.html