Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Iran Sebut Upaya Amerika Mengembalikan Sanksi Nuklir Sebagai Propaganda

image-gnews
Seorang anggota staf memindahkan bendera Iran dari panggung setelah foto grup dengan menteri luar negeri dan perwakilan dari AS, Iran, Cina, Rusia, Inggris, Jerman, Prancis dan Uni Eropa selama pembicaraan nuklir Iran di Pusat Internasional Wina di Wina,Austria, 14 Juli 2015. [REUTERS / Carlos Barriaoto]
Seorang anggota staf memindahkan bendera Iran dari panggung setelah foto grup dengan menteri luar negeri dan perwakilan dari AS, Iran, Cina, Rusia, Inggris, Jerman, Prancis dan Uni Eropa selama pembicaraan nuklir Iran di Pusat Internasional Wina di Wina,Austria, 14 Juli 2015. [REUTERS / Carlos Barriaoto]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi Iran di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut upaya Amerika mengembalikan sanksi nuklir ke negaranya sebagai propaganda. Malah, menurut ia, langkah tersebut akan merugikan Amerika ke depannya. Hal tersebut mengacu pada fakta bahwa tidak banyak yang mendukung langkah Amerika.

"Keputusan tersebut malah akan membuat Amerika semakin terisolir," ujar juru bicara misi Iran di PBB, Alireza Miryousefi, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 21 September 2020.

Diberitakan sebelumnya, Amerika mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengaktifkan lagi sanksi embargo persenjataan yang diterapkan kepada Iran. Namun, mayoritas anggota DK PBB menolak pengembalian sanksi tersebut. Sebanyak 13 dari 15 anggota DK PBB, termasuk sekutu Amerika, menganggap keinginan Amerika tidak terjustifikasi.

Sanksi embargo senjata itu sendiri pertama kali diterapkan pada 2007 lalu. Delapan tahun kemudian, pada 2015, Iran, Rusia, Cina, Jerman, Inggris, Prancis, dan Amerika sepakat untuk mengakhiri sanksi yang ada pada 18 Oktober 2020. Kesepakatan itu dikenal sebagai JCPOA. Belakangan, di bawah pemerintah Presiden Donald Trump, Amerika menarik diri dari JCPOA demi bisa menerapkan sanksi lagi kepada Iran.

Sikap Amerika mengacu pada keyakinan mereka bahwa Iran masih melakukan program pengayaan nuklir. Di sisi lain, juga karena menjalin kerjasama pengadaan misil jarak jauh dengan Korea Utara, yang juga mengembangkan senjata nuklir. Itu lah kenapa, di DK PBB, Amerika bersikeras sanksi embargo senjata Iran perlu diaktifkan lagi, sebelum habis masa berlakunya di bulan Oktober.

Karena desakannya tidak direspon, Amerika dikabarkan akan menerapkan sanksi baru untuk 24 figur di Iran. Sebagian besar figur yang menjadi sasaran adalah pejabat dari program pengayaan nuklir dan pengadaan senjata Iran.

Alireza Miryousefi berpendapat, apa yang dilakukan Amerika hanyalah bagian dari kampanye Donald Trump. Hal itu mengingat Pilpres Amerika akan dilangsungkan sebentar lagi. Oleh karenanya, kata ia, tidak mengherankan apabila negara-negara anggota DK PBB memutuskan untuk berseberangan dengan Amerika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dunia juga tahu kalau upaya sanksi dari Amerika adalah bagian dari kampanye Pilpres. Itulah alasan kenapa banyak negara mengacuhkan desakan Amerika."

"Tekanan dari Amerika menunjukkan bahwa selalu ada propaganda baru tiap pekannya dan semuanya gagal. Mengumumkan sanksi baru tidak akan mengubah fakta ini," ujar Miryousefi.

Amerika, hingga berita ini ditulis, enggan berkomentar.

ISTMAN MP | REUTERS

News link: https://www.reuters.com/article/us-usa-iran-exclusive/exclusive-u-s-to-slap-sanctions-on-over-two-dozen-targets-tied-to-iran-arms-idUSKCN26B0QE?il=0

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

8 jam lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

10 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

22 jam lalu

Logo PWI. Istimewa
Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

22 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

1 hari lalu

Peta serangan langsung Iran ke Israel pada 13 April 2024. X.com/@Iej
Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

1 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

1 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.


Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

1 hari lalu

Tank Korea Utara mengikuti latihan militer yang dipandu oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Korea Utara, dalam gambar yang dirilis pada 14 Maret 2024. Latihan militer ini dirancang untuk memeriksa kemampuan tempur awak tank dan membuat mereka terbiasa dengan aksi tempur pada berbagai misi taktis. KCNA via REUTERS
Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.


Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

1 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara dalam pertemuan dengan kabinet di Teheran, Iran, 8 Oktober 2023. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.