TEMPO.CO, Jakarta - Kantor jaksa penuntut Rusia memerintahkan inspeksi kamar hotel di Kota Tomsk, Siberia, yang menjadi tempat menginap politikus oposisi Alexei Navalny.
Ini dilakukan terkait kasus Alexei Navalny yang pingsan dalam penerbangan pesawat dari Siberia menuju Moskow pada pertengahan Agustus 2020.
Tim Alexei Navalny telah mengumpulkan sejumlah barang seperti botol minuman air dari kamar di Xander Hotel itu, yang disebut berisi residu racun Novichok dan mengenai tokoh oposisi itu.
“Inspeksi (jaksa penuntut) itu menemukan sejumlah pelanggaran sanitasi dan kesehatan ringan di restoran di hotel itu,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 19 September 2020.
Atas pelanggaran ini, laporan di situs kantor jaksa penuntut umum mengatakan staf restoran akan terkena denda Rp12,2 juta.
Beberapa pelanggaran ringan itu seperti penggunaan seledri tanpa ada dokumen soal kualitasnya, tidak adanya tutup tempat sampah, dan pengeringan piring menggunakan rak yang tidak sesuai.
Secara terpisah, Kepala Komite Urusan Luar Negeri Jerman, Norbert Roettgen, mengatakan perlu ada investigasi internasional untuk mengetahui penyebab sakitnya Navalny.
“Ini bisa dilakukan dalam kerangka kerja PBB atau Dewan Eropa,” kata Roettgen seperti dilansir Frankfurter Allgemeine Sonnstagszeitung dan dikutip Reuters.
Alexei Navalny telah mulai pulih sehingga bisa berbicara dan berjalan menuruni anak tangga di rumah sakit tempatnya di rawat di Berlin, Jerman.
Dia mengunggah foto dirinya sedang berjalan menuruni tangga. Meski sudah mulai pulih, Alexei Navalny mengatakan akan terus menjalani proses pemulihan yang cukup panjang. Dia mengaku sempat tidak bisa mengenali orang dan tidak bisa berbicara.
Sumber:
