TEMPO.CO, Jakarta - Inggris mengalami jumlah kasus Covid-19 kelima terbesar di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil, India dan Meksiko.
Menurut data dari Johns Hopkins University of Medicine, jumlah kasus baru Covid-19 di Inggris bertambah seribu menjadi 4,322 kasus pada Jumat pekan ini. Sebagai perbandingan, Prancis mencatat sekitar 10 ribu kasus baru per hari.
Total jumlah korban meninggal 41,821 orang dengan total kasus 388,412 orang.
“Ini adalah jumlah kasus terbanyak setelah 8 Mei,” begitu dilansir Reuters pada Jumat, 18 September 2020.
Angka ini meningkat dari sekitar 3,200 kasus per hari pada pekan sebelumnya. Wilayah Inggris utara dan London menjadi episentrum baru.
Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengatakan lockdown nasional merupakan pilihan terakhir saat ditanya soal ini.
Secara terpisah, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan tidak ingin menerapkan lockdown Covid-19 atau karantina wilayah secara nasional.
Namun, Johnson mengatakan pemerintah kemungkinan perlu menambah pembatasan kegiatan publik karena menghadapi gelombang kedua Covid-19.
“Kita sekarang menyaksikan gelombang kedua Covid-19 bakal datang. Ini benar-benar terjadi dan tidak terelakkan. Kita akan melihatnya di negara ini,” kata Johnson kepada media seperti dilansir Reuters pada Jumat, 18 September 2020.
Para menteri dikabarkan mempertimbangkan untuk mengusulkan penerapan lockdown nasional kedua.
Ini karena kasus Covid-19 bertambah dua kali lipat menjadi 6 ribu kasus per hari.
Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit bertambah. Jumlah kasus baru Covid-19 ini terjadi di Inggris utara dan London.
Sumber:
Sumber: