TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan bahwa gelombang kedua wabah virus Corona (COVID-19) di Inggris tidak terhindarkan. Walau begitu, dirinya akan berupaya untuk tidak menerapkan kembali lockdown.
"Kami melihat gelombang kedua wabah virus Corona kian dekat. Dengan berat hari saya mengatakan bahwa hal itu tak terhindarkan di negera kita," ujar Boris Johnson, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat waktu setempat, 18 September 2020.
Inggris merupakan satu dari beberapa negara di Eropa yang tiba-tiba menghadapi lonjakan tinggi kasus-kasus virus Corona. Per berita ini ditulis, Inggris mencatatkan 4.300 kasus baru virus Corona dalam 24 jam terakhir. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan Prancis yang mencatat 13 ribu kasus baru dalam sehari.
Oleh berbagai pihak, kenaikan yang mendadak itu adalah sinyal gelombang kedua COVID-19. Untuk meresponnya, Inggris menimbang beberapa opsi mulai dari menetapkan pembatasan sosial berskala besar atau lockdown. Untuk saat ini, Inggris condong ke opsi pertama.
"Saya jujur tidak mau lockdown nasional kedua kalinya. Namun, ketika melihat situasinya, mau tidak mau kami harus memikirkan seberapa jauh tindakan yang perlu diambil," ujar Boris Johnson.
ISTMAN MP | REUTERS