TEMPO.CO, Jakarta – Tokoh oposisi Belarus, Maria Kolesnikova, menghadapi tuntutan hukum membahayakan keamanan nasional.
Otoritas keamanan Belarus menangkap Kolesnikova pada pekan lalu dari jalan dan berusaha mendeportasinya ke Ukraina.
“Dia telah ditahan. Investigasi ini masih berlangsung,” begitu pernyataan dari Komite Investigasi Belarus, yang merupakan lembaga keamanan negara itu, seperti dilansir Euro News pada Rabu, 16 September 2020.
Undang-undang yang berlaku di Belarus menyatakan tindakan Maria Kolesnikova itu bisa terkena hukuman penjara selama 2-5 tahun.
Secara terpisah, Rusia, yang merupakan sekutu Belarus, menuduh Amerika Serikat berusaha memicu revolusi di Belarus.
Belarus mengalami protes massal sejak pemilu 9 Agustus 2020 lalu, yang dipicu tuduhan kecurangan perolehan suara oleh kelompok oposisi terhadap inkumben Presiden Alexander Lukashenko.
Pada hari Rabu, 16 September 2020, Sergei Naryshkin, Kepala Badan Intelijen Luar Negeri SVR, Rusia, menuduh Amerika Serikat bekerja di belakang layar untuk menggulingkan Lukashenko lewat kudeta. Ini merupakan tuduhan terkuat dari Moskow terkait krisis tersebut.
“Pada dasarnya kita berbicara tentang upaya terselubung yang buruk untuk mengatur' revolusi lain dan kudeta anti-konstitusional, yang tujuannya tidak ada hubungannya dengan kepentingan warga Belarus,“ kata Sergei, dikutip oleh Kantor Berita RIA.
Dia menuduh Amerika mendanai blogger anti-pemerintah, melatih aktivis melalui LSM, dan mendukung orang lain termasuk pemimpin oposisi, Svetlana Tsikhanouskaya, yang melarikan diri dari negara itu ke Lithuania, di tengah tindakan represi polisi.
FARID NURHAKIM | REUTERS
Sumber: