Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Australia Jajaki Libatkan Mediator Soal Pembayaran Konten Berita di Facebook

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Di dalam ruang jaringan kampus Google, jaringan serat optik yang menghubungkan situs-situs Google dapat bekerja pada kecepatan lebih dari 200 ribu kali lebih cepat dari pada koneksi Internet rumahan. Google.com
Di dalam ruang jaringan kampus Google, jaringan serat optik yang menghubungkan situs-situs Google dapat bekerja pada kecepatan lebih dari 200 ribu kali lebih cepat dari pada koneksi Internet rumahan. Google.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Australia sedang mengkaji kemungkinan pelibatan mediator untuk menentukan pembayaran oleh perusahaan layanan jejaring sosial Facebook atau perusahaan internet lain seperti Google. 

Ini terkait trafik yang muncul dari konten berita yang diunggah pengguna di situ itu. Rencana ini akan terjadi jika Facebook tidak bisa mencapai kesepakatan dengan perusahaan media lokal soal pembayaran trafik dari konten ini.

Namun, manajemen Facebook berkeberatan karena bisa terkena skema pembayaran royalti tanpa batas. Soal ini perwakilan manajemen Facebook belum berkomentar.

Sedangkan manajemen Google setempat mengatakan telah mencapai kesepakatan soal konten dengan sejumlah media di Australia.

Namun, Google mengatakan rancangan undang-undang soal ini, yang sedang dalam proses pembahasan, bisa merugikan layanan mesin pencari itu.

Ketua Australian Competition and Consumer Commission atau ACCC, yang merupakan regulator untuk persaingan usaha, Rod Sims, mengatakan Australia tidak berencana mengenakan pajak kepada perusahaan teknologi besar.

Australia juga tidak berkeinginan memberi subsidi kepada perusahaan lain terkait isu ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ini adalah pertanyaan mengenai ketidak-seimbangan kekuatan di pasar dan ini penting bagi masa depan masyarakat kita,” kata Sims seperti dilansir Reuters pada Kamis, 17 September 2020.

Sims menambahkan,”Jika ada market yang kompetitif maka Anda tidak membutuhkan aturan ini.”

Sims mengatakan jika Facebook berhenti membagikan berita di layanan itu agar tidak terkena ketentuan rancangan undang-undang yang sedang dibahas maka perusahaan itu ‘bisa terkena hal lebih buruk’ dalam isu lain.

Pernyataan Sims ini terkait permintaan pemerintah Australia kepada manajemen Facebook untuk membayar konten berita yang muncul di situs jejaring sosial itu dan membawa trafik Internet.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-australia-media-facebook-regulator/its-their-call-australia-regulator-dares-facebook-to-block-news-content-idUSKBN2680IM?il=0

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

2 jam lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.


Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

18 jam lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. Freepik
Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

23 jam lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

1 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

1 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

1 hari lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

2 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.


Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

2 hari lalu

Pelatih Australia U-23 Tony Vidmar . Foto : AFC
Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.


Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

2 hari lalu

Polisi memasuki Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd  bersama seorang pendeta setelah serangan pisau terjadi saat kebaktian pada Senin malam, di Wakely, di Sydney, Australia, 17 April 2024. REUTERS/ Jaimi Joy
Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne


Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

2 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.