TEMPO.CO, Jakarta - Ombudsman HAM di Kolombia mengungkap setidaknya ada 63 anggota komunitas LGBT dan interseks tewas dalam delapan bulan pertama tahun pada 2020. Jenis kekerasan lainnya pada LGBT juga masih meningkat.
Di antara 63 korban yang tewas itu adalah 17 perempuan transgender, 12 laki-laki gay, enam lesbian, dan satu laki-laki transgender, serta lainnya yang orientasi seksual maupun identitas gendernya tidak dapat ditentukan. Menurut ombudsman, mereka semua termasuk dalam komunitas LGBT dan interseks.
Interseks adalah orang dengan anatomi reproduksi atau seksual yang tidak sesuai menurut definisi tipikal pria atau wanita.
Ombudsman Kolombia, organisasi independen yang mempromosikan HAM di negara tersebut, tidak segera memasukkan angka perbandingan dari periode yang sama pada tahun lalu saat pengumpulan informasi dimulai tahun ini.
Terhitung dari Januari hingga Agustus 2020, organisasi tersebut melaporkan ada 388 kasus kekerasan terhadap kalangan LGBT dan interseks. Sebagian besar berupa kekerasan fisik dan psikologis. Angka ini jauh lebih tinggi daripada 2019 yang tercatat ada 309 kasus.
“Selama pandemi, prasangka dan diskriminasi kian memburuk di saat hambatan melakukan pengaduan untuk mendapat keadilan meningkat,” kata ombudsman dalam sebuah pernyataan.
Ombudsman Kolombia juga menyebut ada sekitar 36 kasus kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Ombudsman Kolombia meminta pemerintah menyusun rencana langkah konkrit untuk menghentikan kekerasan akibat prasangka dan memerangi diskriminasi institusional yang menimpa komunitas ini dimanapun mereka berada.
FERDINAND ANDRE
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-colombia-lgbt/more-than-60-lgbt-intersex-people-killed-in-colombia-in-first-eight-months-of-2020-idUSKBN26634G