TEMPO.CO, Taipei – Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-chang, memberi tanggapan soal lima warga Hong Kong yang melarikan diri ke pulau itu. Namun, Su enggan menjelaskan lebih rinci soal ini.
“Terkait bantuan untuk rakyat Hong Kong, kasus individu tertentu tidak bisa saya ungkap,” kata Su seperti dilansir Reuters pada Senin, 14 September 2020.
Sejumlah partai oposisi mengritik pemerintah Taiwan, yang dinilai kurang maksimal dalam membantu pelarian atau pencari suaka dari Hong Kong.
Wali Kota Taipei, Ko Wen-je, yang berasal dari Partai Rakyat, mengatakan partai penguasa yaitu Partai Progresif Demokratik perlu memberikan penjelasan tuntas soal kasus lima orang warga Hong Kong itu.
Ko juga mendesak pemerintah Taiwan untuk mengamandemen undang-undang terkait agar warga Hong Kong yang melarikan diri dari persekusi politik tidak perlu menggunakan jalur penyelundupan orang.
Secara terpisah, media Global Times, yang diterbitkan Harian Rakyat milik Partai Komunis Cina, melansir penahanan 5 warga Hong Kong oleh Taiwan sebagai bukti bahwa janji bantuan pemerintah Taiwan ternyata palsu.
Pada Agustus, penjaga pantai Cina menahan 12 orang warga Hong Kong, yang hendak pergi ke Taiwan menggunakan kapal.
Kementerian Luar Negeri Cina menyebut ke 12 orang itu sebagai separatis. Pemerintah Hong Kong mengatakan kasus ini akan diproses sesuai hukum yang berlaku di Cina karena terkait pelanggaran batas wilayah.
Hong Kong menjadi sumber ketegangan baru antara Cina dengan Taiwan dan Amerika Serikat. Pemerintah Taiwan juga menyatakan tidak tertarik dengan konsep satu negara dua sistem yang ditawarkan pemerintah Cina.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-hongkong-security-taiwan/taiwan-holding-five-hong-kongers-picked-up-at-sea-sources-idUSKBN2650C6