Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perusahaan Kelapa Sawit di Malaysia Kekurangan Pekerja Migran

image-gnews
Seorang pekerja menurunkan kelapa sawit dari sebuah truk di pabrik kelapa sawit di Salak Tinggi, di luar Kuala Lumpur, Malaysia, 4 Agustus 2014. [REUTERS / Samsul Said / File Foto]
Seorang pekerja menurunkan kelapa sawit dari sebuah truk di pabrik kelapa sawit di Salak Tinggi, di luar Kuala Lumpur, Malaysia, 4 Agustus 2014. [REUTERS / Samsul Said / File Foto]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan-perusahaan minyak kelapa sawit di Malaysia membuka lowongan pekerjaan pada para mantan pecandu narkoba dan narapidana. Langkah itu diambil untuk mengatasi kekurangan pekerja migran di negara itu.

Memburuknya wabah virus corona di Malaysia telah membuat negara itu menutup pintu-pintu perbatasannya. Hal ini berdampak pada arus keluar-masuknya para pekerja migran.   

Ahmad Mindoru, TKI asal Makasar, Sulawesi Selatan, yang bekerja di perkebunan kelapa sawit, Miri, Sarawak, Malaysia, 16 Maret 2018. TEMPO/Suci Sekarwati

Para pemilik ladang-ladang kelapa sawit di Malaysia dalam beberapa bulan terakhir secara tidak biasa melakukan perekrutan pekerja lokal agar di masa panen kelapa sawit dan pemupukan tetap berjalan lancar. Namun perekrutan ini kurang mendapat antusiasme dari warga lokal.

Pekerja migran dari Indonesia dan Bangladesh hampir 85 persen bekerja di industri kelapa sawit Malaysia. Mereka mengambil alih pekerjaan yang dipandang warga lokal sebagai pekerjaan berbahaya dan berat. Akan tetapi, pemberlakuan pengetatan lalu-lintas masyarakat telah membuat perusahaan-perusahaan minyak kelapa sawit di Malaysia kekurangan sampai 37 ribu pekerja atau hampir 10 persen dari total pekerja yang dibutuhkan.  

Kekurangan pekerja bisa membuat perusahaan-perusahaan kelapa sawit di Malaysia mengalami keterlambatan dalam memanen kelapa sawit, khususnya pada September – November. Asosiasi Kelapa Sawit Malaysia (MPOA) memperkirakan industri kelapa sawit telah kehilangan potensi keuntungan sampai 30 persen gara-gara krisis tenaga kerja telah menunda masa panen dan target produksi diturunkan dari tahun lalu. Pada 2019, Malaysia memproduksi 19,9 juta ton minyak kelapa sawit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kami bahkan sampai menghubungi departemen pengembangan Orang Asli (pribumi), Badan Penanganan Narkoba Malaysia dan Lembaga Pemasyarakatan demi bisa merekrut orang-orang lokal,” demikian keterangan MPOA, Selasa sore, 8 September 2020.    

CEO sebuah perusahaan minyak kelapa sawit di Malaysia, Nageeb Wahad, mengatakan kerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan untuk merekrut para tahanan, yang sudah dekat dengan masa pembebasannya, telah menjadi program yang menarik bagi perusahaan-perusahaan.

Sime Darby Plantation, salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia pada Rabu, 9 September 2020 mengatakan pihaknya telah kekurangan sekitar 2.500 pekerja atau sekitar 10 persen dari pekerja migran yang bekerja untuk perusahaan itu. Banyak perusahaan mengeksplorasi setiap kemungkinan untuk merekrut pekerja.

“Kami merekrut para tahanan yang bakal bebas beberapa bulan lagi dan kami sampai ke pusat-pusat rehabilitasi untuk merekrut yang mungkin bisa bekerja di tempat kami,” kata COO Sime Darby Plantation, Renaka Ramachandran.

Sumber: https://www.asiaone.com/malaysia/malaysias-palm-producers-recruit-prisoners-and-ex-drug-addicts-solve-coronavirus-driven

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

2 hari lalu

Jaringan toko serba ada KK Super Mart. (Foto: Facebook/KK Super Mart)
Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

Beberapa pasang kaus kaki bertuliskan "Allah" dijual di salah satu toko KK Super Mart, sehingga memicu kemarahan publik Malaysia


Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

2 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.


Pasar Malaysia Ditawari Eksotisme Destinasi Wisata Ini di Sleman

2 hari lalu

Candi Prambanan bersiap menyambut Nyepi. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pasar Malaysia Ditawari Eksotisme Destinasi Wisata Ini di Sleman

Sleman menawarkan sejumlah destinasi wisata pada pasar wisatawan Malaysia, di Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair


Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

2 hari lalu

Grab Indonesia meluncurkan 20 unit taksi listrik merek Hyundai bertipe  Hyundai IONIQ EV di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Senin, 27 Januari 2020. Peluncuran itu dihadiri oleh Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, dan President Director of Hyundai Motor Indonesia Sung Jo Ha. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.


Kasus TPPO ke Serbia, Pelaku Minta Korban Beralasan Holiday di Pemeriksaan Imigrasi

3 hari lalu

Ilustrasi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human trafficking. REUTERS/Maxim Shemetov
Kasus TPPO ke Serbia, Pelaku Minta Korban Beralasan Holiday di Pemeriksaan Imigrasi

Polresta Bandara Soekarno-Hatta menangkap tiga tersangka kasus pengiriman Calon Pekerja Migran Indonesia atau TPPO dengan tujuan Serbia.


Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Kasus TPPO ke Serbia, Tangkap 3 Tersangka

3 hari lalu

Kepolisian  Resor Bandara Soekarno-Hatta membongkar kasus TPPO ke Serbia, Ahad 24 Maret 2024. TEMPO/AYU CIPTA
Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Kasus TPPO ke Serbia, Tangkap 3 Tersangka

Polresta Bandara Soekarno-Hatta mengungkap kasus pengiriman Calon Pekerja Migran Indonesia non-prosedural atau TPPO dengan tujuan negara Serbia.


PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

4 hari lalu

PT. Timah (ANTARA)
PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.


Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

5 hari lalu

Anggota Paskibra mengibarkan bendera Merah Putih di lokasi titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Selatan, Rabu 17 Agustus 2022. Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 pihak Otorita IKN Nusantara melaksanakan pengibaran bendera Merah Putih pertama di kawasan titik nol IKN Nusantara yang melibatkan seluruh pekerja proyek, TNI, POLRI, Pemerintah Kecamatan,pelajar dan tokoh adat serta tokoh masyarakat. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan presiden terpilih Pilpres 2024 melihat perkembangan pembangunan IKN pada Senin, 18 Maret 2024.


6 Tips Ikut Walk-in Interview Pekerjaan agar Tak Sia-Sia Datang

5 hari lalu

Ilustrasi wanita sedang wawancara kerja. shutterstock.com
6 Tips Ikut Walk-in Interview Pekerjaan agar Tak Sia-Sia Datang

Para pencari kerja perlu mempersiapkan diri sebelum menghadapi walk-in interview.


Lion Air Incar Rp 7 T Dana IPO? Rusdi Kirana: Kekecilan, Mendingan Sendiri

6 hari lalu

Pendiri Lion Air Group Rusdi Kirana saat meninjau Batam Aero Technic, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Lion Air Incar Rp 7 T Dana IPO? Rusdi Kirana: Kekecilan, Mendingan Sendiri

Pendiri sekaligus pemilik Lion Air Rusdi Kirana menanggapi kabar soal rencana perusahaannya yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO).