TEMPO.CO, Minsk – Polisi Belarus bertopeng menangkap 46 orang warga yang berdemonstrasi menuntut Presiden Alexander Lukashenko untuk mundur.
Demonstran juga meminta agar pemerintah segera membebaskan para pemimpin oposisi yang ditangkap.
Ini menjadi gelombang protes terbaru pasca pemilu 9 Agustus 2020, yang bersengketa karena dituding penuh kecurangan dan dimenangkan inkumben Lukashenko.
“Sveta adalah Presidenku, Masha adalah ratuku,” begitu bunyi salah satu slogan demonstran, yang berunjung rasa di Ibu Kota Minsk pada Sabtu, 12 September 2020 seperti dilansir Reuters.
Setidaknya 5 ribu demonstran turun ke jalan dan banyak dari mereka adalah perempuan.
Mereka berteriak ‘pergi’ kepada Lukashenko dan ‘Masha’ kepada Maria Kolesnikova.
Kolesnikova menghilang sejak pekan lalu setelah sekelompok pria bertopeng yang diduga petugas menangkapnya di jalan Minsk.
Dia bersam Svetlana Tikhanouskaya menjadi tokoh terkemu gerakan oposisi menentang Lukashenko, yang telah berkuasa selama 26 tahun.
Lukashenko mengeklaim kemenangan sekitar 80 persen suara pada pemilu 9 Agustus 2020. Namun, kelompok oposisi, Uni Eropa dan pemerintah Amerika Serikat menudingnya bertindak curang untuk memenangkan pemilu Presiden itu.