TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Oman memuji keputusan Bahrain melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Mereka berharap keputusan tersebut berkontribusi terhadap rancangan perdamaian di Timur Tengah, termasuk penyelesaian sengketa wilayah kedaulatan Palestina dengan Israel
"Kami berharap langkah strategis yang telah diambil oleh beberapa negara Arab ini berkontribusi menciptakan perdamaian, mengakhiri pencaplokan wilayah oleh Israel, serta menegaskan independensi Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota," ujar Pemerintah Oman, dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 13 September 2020.
Diberitakan sebelumnya, Bahrain menjadi negara Arab keempat yang melakukan normalisasi dengan Israel. Mereka menyusul Uni Emirat Arab yang lebih dulu melakukan kesepakatan serupa pada akhir Agustus lalu. Adapun dengan normalisasi ini, maka Bahrain jadi memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel.
Keputusan Bahrain tersebut menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak, mulai dari Turki hingga Palestina. Palestina, misalnya, merasa keputusan tersebut mengganggu upaya mereka untuk memperjuangkan wilayah kedaulatan. Presiden Palestina Mahmoud Abbas tidak percaya dengan dalih normalisasi dilakukan untuk membantu Palestina.
Di sisi lain, sejumlah pihak menyakini keputusan normalisasi Bahrain dan Israel akan diikuti langkah serupa dari negara-negara Arab lainnya. Apalagi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah melempar sinyal akan ada negara-negara Arab lainnya segera menyusul.
Oman adalah salah satu negara yang dikabarkan akan menyusul. Kementerian Intelijen Israel, akhir Agustus lalu, mengatakan bahwa Oman tengah menimbang untuk mengikuti langkah Uni Emirat Arab dan Bahrain. Sejauh ini, Oman enggan berkomentar soal kemungkinan tersebut walau mereka mencoba bersikap netral dengan berbagai negara.
ISTMAN MP | REUTERS