TEMPO.CO, Doha – Delegasi pemerintah Afganistan dan kelompok Taliban bertemu pada Sabtu, 12 September dalam perundingan damai bersejarah.
Pertemuan ini bertujuan mengakhiri perang dua dekade, yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil dan pasukan militer dari berbagai negara.
Pemerintah Afganistan dan Taliban diminta segera mencapai kesepakatan gencatan senjata dan kesepahaman untuk mendukung hak-hak kaum perempuan.
“Pilihan sistem politik yang Anda inginkan adalah keputusan Anda,” kata Mike Pompeo, menteri Luar Negeri Amerika, dalam upacara pembukaan perundingan di Doha, Qatar, pada Sabtu, 12 September 2020.
Pompeo melanjutkan,”Kami berkeyakinan kuat melindungi hak semua warga Afgan merupakan cara terbaik bagi Anda untuk memutus rantai tindak kekerasan.”
Pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, berkepentingan perang Afganistan segera berakhir dan menarik pasukan.
Ini terkait dengan janji kampanye Trump pada pilpres AS 2006 untuk mengakhiri keterlibatan militer AS dalam perang, yang menurutnya, tiada akhir.
Trump juga telah menyatakan niatnya untuk menggunakan bantuan dana untuk mencapai kesepakatan damai.
Upacara pembukaan perundingan damai ini berlangsung sehari setelah peringatan 19 tahun Serangan 11 September yang menyasar menara kembar Gedung WTC di AS.
AS membalas serangan ini dengan mengerahkan pasukan militer ke Afganistan, yang saat itu di bawah pemerintahan Taliban.
Kelompok Taliban melindungi Osama Bin Laden, yang merupakan pemimpin kelompok milisi bersenjata al Qaeda dan dituding bertanggung jawab atas serangan ke Gedung WTC itu.
Pompeo mendesak semua pihak di Afganistan untuk mengambil kesempatan ini untuk mencapai kesepakatan damai yang komprehensif sambil mengakui ada sejumlah tantangan di masa depan.
Sumber: