Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengacara Keluarga George Floyd Sebut Tindak Kekerasan Polisi Berlebihan

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Foto mantan perwira polisi Minnesota (searah jarum jam dari kiri atas) Derek Chauvin, Tou Thao, Thomas Lane dan J. Alexander Kueng dalam kombinasi foto dari Departemen Koreksi Minnesota dan Penjara Kabupaten Hennepin di Minneapolis, Minnesota, US. Keempatnya merupakan para polisi yang terlibat dalam penangkapan George Floyd. Department of Corrections Minnesota/Reuters
Foto mantan perwira polisi Minnesota (searah jarum jam dari kiri atas) Derek Chauvin, Tou Thao, Thomas Lane dan J. Alexander Kueng dalam kombinasi foto dari Departemen Koreksi Minnesota dan Penjara Kabupaten Hennepin di Minneapolis, Minnesota, US. Keempatnya merupakan para polisi yang terlibat dalam penangkapan George Floyd. Department of Corrections Minnesota/Reuters
Iklan

TEMPO.COMinneapolis – Pengacara keluarga George Floyd mengatakan penyebab kematian pria kulit hitam ini setelah ditangkap polisi bukan karena terkait konsumsi obat jenis terentu.

Pengacara Ben Crump mengatakan ini menanggapi pernyataan dari pengacara terdakwa yang mengatakan dalam dokumen pengadilan bahwa Floyd tewas karena mengalami overdosis obat yang dikonsumsinya yaitu fentanyl.

“Satu-satunya overdosis yang menewaskan George Floyd adalah tindakan kekerasan berlebihan dan rasis yang dilakukan departemen polisi Minneapolis,” kata Ben Crump di luar gedung Pengadilan Daerah Hennepin, Minneapolis, Amerika Serikat, seperti dilansir Reuters pada Jumat, 11 September 2020.

Pengadilan menggelar sidang perdana kasus tewasnya George Floyd, yang tewas setelah seorang polisi kulit putih menindih lehernya selama nyaris sembilan menit dengan dengkul saat menangkap Floyd pada 25 Mei 2020.

Ada empat polisi yang menjadi terdakwa dalam kasus ini. Mereka adalah polisi yang diduga terlibat langsung atau berpartisipasi dalam tindakan yang diduga membuat George Floyd tewas setelah ditangkap polisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keempatnya adalah Derek Chauvin, J. Alexander Kueng, Thomas Lane dan Tou Thao.

Derek Chauvin, yang merupakan polisi berkulit putih, terekam kamera pejalan kaki, menekan leher belakang Floyd dengan dengkulnya selama nyaris 9 menit yang membuat Floyd kesulitan bernapas.

Dalam persidangan, jaksa penuntut khusus, Neal Katyal, mengatakan persidangan kasus ini harus dilakukan bersamaan untuk keempat terdakwa. Ini karena keempat polisi bertindak bersama dan berada di lokasi kejadian perkara bersamaan.

Jaksa mengatakan ini menanggapi permintaan dari para terdakwa agar menjalani persidangan terpisah satu sama lain dalam kasus tewasnya George Floyd ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kunjungan ke Amerika Serikat, Otorita IKN Klaim Capai Lima Kesepakatan Internasional

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan para menteri Kabinet Indonesia Maju di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat, 3 November 2023. Mensesneg Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Wakil Kepala Otorita IKN, dan Ridwan Kamil turut serta dalam obrolan pagi di tengah rindang pepohonan IKN tersebut. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Kunjungan ke Amerika Serikat, Otorita IKN Klaim Capai Lima Kesepakatan Internasional

Otorita IKN mencapai lima kesepakatan kerja sama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).


RI dan ExxonMobil Teken MoU Penangkapan Karbon, Menteri ESDM: Kurangi Emisi dan Buka Lapangan Kerja

16 hari lalu

Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Indonesia dan ExxonMobil tentang Advance Petrochemical Complex in Indonesia yang ditandatangani oleh Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Jodi Mahardi (kiri bawah) dan Vice President ExxonMobil Chemical International Major Growth Ventures Ltd., Zoe Barinaga (kanan bawah), disaksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif (tengah berdiri), di Washington, AS, Senin 13 November 2023. ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi
RI dan ExxonMobil Teken MoU Penangkapan Karbon, Menteri ESDM: Kurangi Emisi dan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah RI dan ExxonMobil menandatangani MoU untuk mendukung pengembangan pemanfaatan potensi penangkapan dan penyimpanan karbon.


5 Negara Kirim Serangga dan Mamalia ke Luar Angkasa, ini Ragam Penelitiannya

18 hari lalu

Gambar konsep pesawat luar angkasa robot Cina yang dapat digunakan kembali di orbit. (Kredit: Shenlong Space Technologies)
5 Negara Kirim Serangga dan Mamalia ke Luar Angkasa, ini Ragam Penelitiannya

Sejumlah negara mengirim serangga dan mamalia ke luar angkasa untuk diteliti demi ilmu pengetahuan


Washington Post Hapus Kartun Hamas yang Dinilai Rasis, Minta Maaf Setelah Dapat Kecaman

19 hari lalu

Washington Post. vanityfair.com
Washington Post Hapus Kartun Hamas yang Dinilai Rasis, Minta Maaf Setelah Dapat Kecaman

Washington Post menghapus kartun Hamas yang dinilai rasis oleh masyarakat, dan meminta maaf setelah mendapat kecaman.


Aksi Solidaritas Palestina Digelar Depan Kedubes Amerika, Serukan Stop Genosida oleh Israel di Gaza

20 hari lalu

Solidaritas Rakyat Indonesia untuk Rakyat Palestina menggelar demonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Kamis, 9 November 2023. Mereka menuntut agar AS menghentikan genosida yang terjadi di Palestina dan menyetop bantuan kepada Israel. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Aksi Solidaritas Palestina Digelar Depan Kedubes Amerika, Serukan Stop Genosida oleh Israel di Gaza

Massa solidaritas untuk rakyat Palestina mendesak Amerika Serikat menghentikan dukungannya kepada Isarel.


Kampus Ini Hadirkan "Susi", Program untuk Mahasiswa Belajar di Amerika

21 hari lalu

Ilustrasi suasana belajar mahasiswa di kampus. Pixabay
Kampus Ini Hadirkan "Susi", Program untuk Mahasiswa Belajar di Amerika

Program ini memberikan kesempatan mahasiswa belajar tentang pengelolaan keberagamaan dan demokrasi di Amerika.


Polisi yang Didakwa Membunuh Pemuda Kulit Hitam Elijah McClain Divonis Tidak Bersalah

23 hari lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul dalam unjuk rasa untuk menyerukan keadilan bagi Elijah McClain setelah Gubernur Jared Polis mengubah perintah eksekutifnya mengenai penyelidikan kematian McClain, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa tuduhan terhadap petugas polisi yang terlibat pada akhirnya dapat dipermudah di Denver, Colorado, AS. 21 November 2020. REUTERS/Kevin Mohatt/File Foto
Polisi yang Didakwa Membunuh Pemuda Kulit Hitam Elijah McClain Divonis Tidak Bersalah

Juri dalam sidang di Pengadilan Colorado memutuskan polisi Woodyard tidak bersalah dalam kasus tewasnya pemuda kulit hitam Elijah McClain


Cinta Kuya Jualan Nasi Warteg di Amerika, Banjir Pujian Netizen

24 hari lalu

Cinta Kuya berjualan nasi warteg di Amerika. Foto: Instagram/@king_uyakuya
Cinta Kuya Jualan Nasi Warteg di Amerika, Banjir Pujian Netizen

Aksi Cinta Kuya berjualan nasi warteg di Amerika dianggap bisa menjadi contoh yang menginspirasi anak-anak muda.


Sri Mulyani Beberkan Kondisi Amerika, Cina, dan Eropa yang jadi Biang Kerok Harga-harga Melonjak

24 hari lalu

Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang juga Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 23 Oktober 2023. ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Sri Mulyani Beberkan Kondisi Amerika, Cina, dan Eropa yang jadi Biang Kerok Harga-harga Melonjak

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kondisi dunia saat ini sedang dalam dinamika yang luar biasa atau sangat volitile. Dia menyebutkan negara-negara seperti Amerika Serikat, RRT atau Cina, dan Eropa sedang dalam situasi mengendalikan atau mengelola ekonominya dengan tidak mudah.


Rumah Dua WNI Rusak Berat Dihantam Badai Otis di Meksiko

30 hari lalu

Orang-orang berjalan di samping reruntuhan dan pohon yang rusak pasca Badai Otis, di Acapulco, Meksiko, 29 Oktober 2023. REUTERS/Quetzalli Nicte-Ha
Rumah Dua WNI Rusak Berat Dihantam Badai Otis di Meksiko

Badai Otis yang melanda negara bagian Guerrero di Meksiko pekan lalu menyebabkan dua WNI rusak parah.