TEMPO.CO, London – Polisi Inggris menangkap seorang remaja yang diduga melakukan vandalisme pada patung Winston Churchill, yang merupakan eks Perdana Menteri, pada Jumat pekan ini.
Remaja itu diduga mencoret-coret patung itu, yang terletak di depan gedung parlemen Inggris, dengan pesan Churchill adalah seorang rasis.
“Benjamin Clark, 18 tahun, terkena pasal melakukan tindak pidana merusak dan akan muncul di Pengadilan Magistrasi Westminster pada 9 Oktober,” begitu dilansir Reuters pada Jumat, 11 September 2020.
Remaja itu mencoret bagian bawah patung Churchil dengan cat kuning saat berlangsung demonstrasi perubahan iklim pada Kamis.
Patung ini juga mengalami pencoretan pada saat terjadi demonstrasi protes anti-rasisme terkait tewasnya seorang pria kulit hitam bernama George Floyd di Minneapolis pada 25 Mei 2020.
Otoritas sempat memasang papan di sekitar patung ini dan menjaganya agar tidak terkena coretan lagi.
Kasus meninggalnya George Floyd pada saat ditahan polisi kulit putih di Amerika Serikat memicu protes besar-besaran terhadap tindakan kekeratan oleh polisi dan praktek rasisisme yang masih berlangsung.
Demonstrasi ini memicu gerakan serupa di Inggris untuk memprotes patung tokoh yang dianggap terlibat dalam kebijakan imperialisme di masa lalu.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menolak pemindahan patung Winston Churchill ini meski ada desakan demonstrasi.
Sumber: