TEMPO.CO, Doha – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, tiba di Doha, Qatar pada Jumat, 11 September 2020 untuk melanjutkan proses perundingan damai Afganistan.
Kedatangannya bersamaan dengan peringatan 19 tahun Serangan 11 September 2001.
Serangan ke Gedung WTC itu memicu serangan militer Amerika Serikat ke Afganistan, yang saat itu dikuasai Taliban.
Pemerintahan Taliban yang berkuasa melindungi Osama Bin Laden, yang merupakan pemimpin kelompok teroris al Qaeda dan merancang plot serangan ke AS.
“Sumber diplomatik di Kabul mengatakan pertemuan awal perundingan damai telah diatur agar tidak bertepatan dengan peringatan itu,” begitu dilansir Reuters pada Jumat, 11 September 2020.
Pompeo tiba di Doha, Qatar, untuk memulai proses perundingan damai antara pemerintah Afganistan dan Taliban.
Dia akan bertemu dengan delegasi pemerintah Afganistan pada Sabtu ini. Selanjutnya, proses perundingan antara pemerintah Afganistan dan Taliban bakal berlangsung dengan AS sebagai pemantau.
Salah satu syarat dimulainya perundingan damai ini adalah permintaan kelompok Taliban agar pemerintah Afganistan mau membebaskan sekitar 5 ribu tahanan pasukan mereka.
Proses ini berjalan relatif alot sehingga akhirnya Afganistan memutuskan untuk membebaskan sisa 500 tahanan Afganistan.
Pada Kamis, sebuah pesawat jet menjemput enam tahanan Taliban dari Kabul. Sejumlah pemerintah Barat seperti Prancis dan Belanda telah mengungkapkan keberatannya akan pembebasan ini.
Alasannya, ada sejumlah tahanan yang terlibat dalam serangan bersenjata besar-besaran yang menewaskan banyak orang.
Kompromi terjadi antara Afganistan dan pemerintah Barat sehingga para tahanan akan berada dalam pengawasan pemerintah Qatar.
“Ini adalah keputusan Afganistan dan ini adalah keputusan yang sulit tapi perlu dilakukan,” kata Zalmay Khalilzad, utusan khusus pemerintah AS untuk perundingan ini.
Sumber: