TEMPO.CO, Jakarta - Myanmar memperketat lockdown di kota terbesarnya pada Kamis setelah melaporkan rekor kenaikan harian kasus virus corona.
Pada Kamis tercatat 120 infeksi baru Covid-19, yang membuat keseluruhan kasus virus corona di Myanmar melewati angka 2.000 kasus.
Menurut laporan Reuters, 11 September 2020, otoritas kesehatan Myanmar memperpanjang imbauan tinggal di rumah di Yangon, kota berpenduduk 5 juta orang, di mana sebagian besar infeksi baru ditemukan.
Sejauh ini Myanmar telah melaporkan total 2.009 kasus Covid-19 dan 14 kematian, dengan infeksi empat kali lipat sejak sebulan yang lalu, ketika virus muncul kembali di negara bagian barat Rakhine setelah berminggu-minggu tanpa kasus domestik.
Hal itu mendorong pihak berwenang untuk menutup sekolah di seluruh negeri dan memberlakukan kembali beberapa pembatasan yang sebelumnya telah dilonggarkan.
Seorang relawan memeriksa suhu tubuh seorang pria di pintu masuk Rumah Sakit Sittwe, di tengah merebaknya penyakit virus corona (Covid-19), di Sittwe, Rakhine State, Myanmar 24 Agustus 2020. [REUTERS / Stringer]
Pemerintah telah memerintahkan orang untuk tidak bepergian kecuali dalam keadaan darurat. Maskapai domestik juga mengumumkan bahwa layanan mereka ditangguhkan hingga akhir September.
Pintu masuk perbatasan menuju Yangon dan ibu kota Naypyitaw juga diawasi ketat.
Pemerintah Myanmar mengatakan kantor, pabrik, dan lembaga pemerintah di Yangon akan tetap buka dan pekerja akan dibebaskan dari perintah tinggal di rumah.
Sumber:
https://uk.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-myanmar/myanmar-increases-lockdown-measures-airlines-suspend-services-idUKKBN26110H