TEMPO.CO, Beirut – Kebakaran besar terjadi di Pelabuhan Beirut, Lebanon, pada Kamis, 10 September 2020 atau beberapa pekan setelah ledakan besar di lokasi yang sama.
Asap tebal terlihat mengepul dari lokasi, yang pernah mengalami ledakan besar pada awal Agustus 2002. Ledakan pada awal Agustus itu terjadi akibat kebakaran di salah satu gudang, yang menyimpan amonium nitrat yang kemudian ikut terbakar dan meledak.
Kebakaran itu terjadi di zona bebas cukai atau duty free zone di pelabuhan itu.
Ini membuat sejumlah warga melarikan diri karena merasa trauma dengan ledakan di Beirut, yang menewaskan sekitar 190 orang pada Agustus lalu.
“Tentu saja kami merasa takut. Ini baru sebulan sejak ledakan di Beirut yang menghancurkan itu. Kami melihat hal sama terjadi lagi,” kata Andre Muarbes, 53 tahun, seperti dilansir Reuters pada Kamis, 10 September 2020.
Serpihan debu terlihat turun seperti hujan di atap bangunan dan mobil di Ibu Kota Beirut akibat kebakaran besar ini.
Helikopter tentara menjatuhkan air di atas kobaran api. Sejumlah petugas pemadam kebakaran juga terlihat berupaya memadamkan api di lokasi.
Saat ini belum ada laporan korban jiwa dari insiden kebakaran itu. Saat ini, Lebanon sedang menghadapi krisis ekonomi dan pandemi Covid-19, yang melumpuhkan perekonomian negara.
Ini menjadi ancaman terbesar bagi stabilitas dan eksistensi Lebanon sejak perang sipil pecah pada 1975 – 1990.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-lebanon-crisis-fire/huge-blaze-at-beirut-port-alarms-residents-a-month-after-massive-blast-idUSKBN2611PH?il=0