TEMPO.CO, Washington – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengatakan media milik Partai Komunis Cina, Harian Rakyat atau People’s Daily, menolak mempublikasi tulisan dari duta besar AS untuk Cina.
Sementara pejabat Cina bisa menerbitkan pandangan pemerintah mereka di media Amerika.
“Respon dari Harian Rakyat sekali lagi mengekspos ketakutan Partai Komunis Cina terhadap kebebasan berpendapat dan debat intelektual serius,” kata Pompeo dalam pernyataan seperti dilansir Reuters pada Kamis, 10 September 2020.
Pompeo mengatakan ini juga menunjukkan sikap hipokrit Beijing saat mengeluh soal kurangnya perlakuan adil dan perlakuan setimpal di negara lain.
Penolakan Harian Rakyat atau People’s Daily ini terjadi setelah pemerintah Amerika Serikat mencabut visa untuk sekitar seribu warga Cina pada pekan ini.
Ini dilakukan untuk memblokir masuknya mahasiswa Cina dan para peneliti yang diyakini memiliki hubungan dengan militer Cina.
Pernyataan Pompeo ini terkait artikel dari Dubes AS, Terry Branstad, berjudul ‘Resetting the Relationship Based on Reciprocity’.
Artikel ini menyoroti perlakuan berbeda terkait akses di Cina yang dialami perusahaan AS, jurnalis, diplomat, dan warga sipil.
“Saat jurnalis AS menghadapi pembatasan saat meliput dan memasuki Cina, pekerja media dari media Cina justru menikmati akses terbuka di Amerika Serikat,” kata Branstad.
Soal ini, redaksi Harian Rakyat atau People’s Daily mengatakan artikel dari utusan AS itu tidak memenuhi standar.
“Menurut pendapat kami, artikel opini atas nama Dubes Branstad memiliki banyak celah fakta dan fakta yang inkonsisten secara serius,” begitu pernyataan tim redaksi media Cina ini dalam surat.
Sumber: