TEMPO.CO, Athena – Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, mengatakan Uni Eropa seharusnya mengenakan sanksi kepada Turki kecuali Ankara bersedia menarik aset maritim dari wilayah sengketa di Laut Mediterania timur.
Mitsotakis, mengatakan ini dalam tulisan opini yang dipublish di tiga media di Eropa pada Kamis, 10 Septermber 2020.
“Kita memang perlu dialog tapi bukan di bawah todongan senjata. Ancaman terhadap keamanan negara dan stabilitas Yunani juga mengancam keamanan dan keselamatan anggota Uni Eropa,” kata Mitsotakis dalam artikel yang dipublikasikan di media London Times, Frankfurter Allgemeine Zeitung, dan Le Monde seperti dilansir Reuters pada Kamis, 10 September 2020.
Mitsotakis mengatakan para pemimpin UE bakal menjelaskan respon terhadap Turki pada September ini.
“Jika Eropa ingin menggunakan kekuasaan geopolitik sebenarnya, maka UE tidak bisa bersikap diam terhadap Turki,” kata Mitsotakis.
Mitsotakis mengatakan Turki masih memiliki waktu untuk mengambil langkah mundur dan menghindari sanksi.
“Mereka harus mundur, kembali ke meja perundingan, dan memulai dari posisi terakhir saat mereka meninggalkan pembicaraan soal eksplorasi pada 2016. Jika kita tidak bersepakat, maka kita harus mencari resolusi di Hague,” kata dia mengacu kepada pengadilan untuk penyelesaian sengketa internasional.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, akan mendiskusikan hubungan menegang Turki dengan UE pada Kamis dengan Mitsotakis.
Macron dan Mitsotakis dari Yunani menghadiri pertemuan puncak MED7 di Pulau Corsica di Prancis bersama sejumlah negara lain seperti Portugal, Spanyol, Italia, Siprus, dan Malta.
Sumber: