TEMPO.CO, Jakarta - Walt Disney, produsen film Mulan, mendapat kritikan di dunia maya setelah berterima kasih kepada otoritas Xinjiang yang terlibat pelanggaran HAM terhadap Uighur.
Disney menyampaikan ucapan terima kasih kepada beberapa badan pemerintah Cina dalam penghargaan untuk pembuatan ulang film Mulan berdasarkan animasi tahun 1998 dengan judul yang sama.
Dikutip dari CNN, 10 September 2020, beberapa lembaga yang disebut Disney secara khusus adalah Departemen publisitas pemerintah Xinjiang dan Biro Keamanan Publik dan Pariwisata untuk Turpan, kota berpenduduk sekitar 633.400 orang di luar ibu kota Xinjiang, Urumqi.
Tidak jelas berapa banyak adegan film Mulan yang diambil di Xinjiang, meskipun orang-orang yang mengerjakan film tersebut mengatakan di media sosial dan dalam wawancara bahwa mereka membuat film Mulan di sana.
Departemen Luar Negeri AS memperkirakan bahwa sejak 2015 sebanyak dua juta warga Uighur mayoritas Muslim dan minoritas Turki lainnya telah dipenjara di kamp-kamp pendidikan ulang yang sangat besar di Xinjiang.
Biro Keamanan Umum Turpan telah terdaftar oleh pemerintah AS sebagai organisasi yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia di wilayah tersebut.
Para peserta didik kamp pendidikan vokasi etnis Uighur di Kota Kashgar, Daerah Otonomi Xinjiang, Cina, belajar menjahit pakaian, Jumat, 4 Januari 2019. Peserta dapat lulus dari kamp ini ketika mereka dinilai telah mencapai tingkat tertentu dengan bahasa Mandarin, deradikalisasi, dan pengetahuan hukum mereka. ANTARA/M. Irfan Ilmie
Warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya di wilayah Xinjiang, telah dikurung di kamp-kamp sebagai bagian dari kampanye asimilasi pemerintah sebagai tanggapan atas perlawanan terhadap pemerintah Cina selama beberapa dekade. Beberapa telah mengalami sterilisasi dan aborsi paksa, dan dalam beberapa bulan terakhir, dipaksa untuk minum obat-obatan tradisional Cina untuk memerangi wabah virus corona, menurut ABC.
Selain masalah Uighur, Disney juga dikritik atas dukungannya terhadap kepolisian Hong Kong yang telah menertibkan demonstrasi pro demokrasi.
Dikutip dari Reuters, aktivis demokrasi Hong Kong Joshua Wong dan pengguna internet di Taiwan dan Thailand termasuk di antara mereka yang mengkampanyekan tagar #BoycottMulan dan #BanMulan di Twitter, setelah peluncuran film bulan ini di aplikasi streaming Disney.
Film ini juga akan ditayangkan di bioskop-bioskop di Cina, pasar yang semakin penting untuk studio Hollywood, mulai 11 September.
Disney belum berkomentar terkait kecaman di dunia maya, namun Walt Disney mengatakan sangat senang dengan hasil awal dari strategi rilis yang tidak biasa untuk epik film live-action "Mulan", kata Kepala Keuangan Disney Christine McCarthy selama konferensi investor pada Rabu.
Film ini akan tayang perdana di bioskop-bioskop di Cina, pasar film terbesar kedua di dunia, pada Jumat, menurut Reuters.
"Kami sangat senang dengan apa yang kami lihat selama akhir pekan Hari Buruh," kata McCarthy, yang berbicara melalui sambungan video di Citi 2020 Global Technology Conference.
Mulan, sebuah pembuatan ulang film klasik Disney animasi senilai US$ 200 juta (Rp 2,9 triliun) tentang seorang pejuang perempuan di Cina, dirancang untuk menarik penonton di negara tersebut.
Disney awalnya berencana untuk merilis film Mulan di bioskop di seluruh dunia pada Maret, tetapi membatalkan rencana itu ketika virus corona menyebar.
Sumber:
https://edition.cnn.com/2020/09/08/media/mulan-controversy-xinjiang-credits-intl-hnk/index.html
https://www.reuters.com/article/us-film-mulan/disneys-mulan-sparks-backlash-over-xinjiang-hong-kong-idUSKBN25Z1PN