Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tuntut Prayuth Chan-ocha Mundur, Aktivis Akan Gelar Aksi di Kantor PM Thailand

image-gnews
Dari kiri ke kanan: Panupong Jadnok, Panusaya Sithijirawattankul dan Parit Chiwarak, para pemimpin mahasiswa Front Persatuan Thammasat dan Demonstrasi berbicara kepada media setelah konferensi pers tentang protes yang akan mereka adakan pada 19 September, di Universitas Thammasat di Bangkok, Thailand, 9 September 2020.[REUTERS / Athit Perawongmetha]
Dari kiri ke kanan: Panupong Jadnok, Panusaya Sithijirawattankul dan Parit Chiwarak, para pemimpin mahasiswa Front Persatuan Thammasat dan Demonstrasi berbicara kepada media setelah konferensi pers tentang protes yang akan mereka adakan pada 19 September, di Universitas Thammasat di Bangkok, Thailand, 9 September 2020.[REUTERS / Athit Perawongmetha]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis anti-pemerintah Thailand pada Rabu mengumumkan rencana untuk mengadakan protes massal dan mengumpulkan hingga 100.000 orang di kantor perdana menteri Prayuth Chan-ocha Minggu depan.

Demonstrasi ke gedung pemerintahan akan menandai pertama kalinya mahasiswa Thailand dari gerakan pro-demokrasi, yang memulai demonstrasi pada bulan Juli, semakin vokal memprotes pemerintahan Prayuth Chan-ocha.

"Kami akan bermalam di kampus universitas pada 19 September dan berbaris keesokan harinya," kata Panusaya Sithijirawattankul, pemimpin Front Persatuan Thammasat dan Demonstrasi, dikutip dari Reuters, 10 September 2020.

Jika lebih banyak orang bergabung, unjuk rasa akan pindah ke lapangan umum di samping Grand Palace, katanya.

Ratusan demonstran pro-demockrasi melakukan aksi protes menuntut Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mundur di Bangkok, Thailand, 16 Agustus 2020. REUTERS/Athit Perawongmetha

Setelah lama absen, demonstrasi mahasiswa Thailand kembali muncul dengan tuntutan pencopotan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, menghidupkan kembali ingatan akan kerusuhan besar lebih dari satu dekade yang memuncak pada kudeta 2014.

Prayuth memimpin kudeta itu dan tetap berkuasa setelah pemilihan yang disengketakan tahun lalu, yang menurutnya dilakukan secara adil. Prayuth memperingatkan Thailand bisa hancur jika protes terus berlanjut.

Pengunjuk rasa menuntut pemerintah berhenti mengganggu oposisi, mengubah konstitusi, dan membubarkan parlemen.

Beberapa mahasiswa Thailand juga menyerukan pembatasan kekuasaan monarki negara yang merupakan hal yang tabu dibicarakan.

"Kami pasti akan berbicara tentang reformasi monarki di panggung pada tanggal 19," kata Parit Chiwarak, seorang pemimpin protes yang lebih dikenal sebagai "Penguin".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Unjuk rasa itu bertepatan dengan peringatan kudeta tahun 2006 yang menggulingkan pemerintah Thaksin Shinawatra.

Kudeta 2014 menggulingkan pemerintahan yang dipimpin oleh saudara perempuannya, Yingluck. Kedua Shinawatra terpilih secara telak.

Para pengunjuk rasa menjanjikan unjuk rasa damai.

"Kami tidak punya senjata. Jangan gunakan gas air mata pada kami, jangan memukul orang-orang," kata Parit, seraya menambahkan ia memperkirakan 50.000-100.000 orang yang akan hadir.

Sejauh ini hanya ada konfrontasi kecil dan para pemimpin protes yang ditangkap semuanya telah dibebaskan dengan jaminan. Juru bicara pemerintah, Anucha Burapachaisri, mengatakan unjuk rasa harus damai dan sah.

Pemerintah Thailand peduli dengan keselamatan warganya, kata Burapachaisri.

Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-thailand-protests/thai-protesters-plan-big-march-on-pms-office-next-week-idUKKBN2601X8

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

1 hari lalu

Komunitas LGBT Thailand berpartisipasi dalam Parade Hari Kebebasan Gay di Bangkok, Thailand, 29 November 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis


8 Rekomendasi Destinasi dan Akomodasi untuk Festival Songkran di Thailand

4 hari lalu

Suasana perayaan festival air Songkran di provinsi Ayutthaya, utara Bangkok, Thailand, 13 April 2018. AP Photo/Sakchai Lalit
8 Rekomendasi Destinasi dan Akomodasi untuk Festival Songkran di Thailand

Festival Songkran di Thailand tahun ini diperkirakan lebih meriah setelah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO


Festival Songkran di Iconsiam Memadukan Budaya Thailand dan Hiburan Kontemporer

5 hari lalu

Festival Songkran. (dok. Iconsiam)
Festival Songkran di Iconsiam Memadukan Budaya Thailand dan Hiburan Kontemporer

Iconsiam menggelar Festival Songkran selama 12 hari mulai 10 hingga 21 April 2024. Apa saja acara yang akan digelar?


Tuai Kritik, PM Thailand Hentikan Perjalanan ke Luar Negeri Selama Dua Bulan

8 hari lalu

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin berbicara kepada media saat ia tiba untuk menyampaikan pernyataan kebijakan Dewan Menteri kepada parlemen di Bangkok, Thailand, 11 September 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Tuai Kritik, PM Thailand Hentikan Perjalanan ke Luar Negeri Selama Dua Bulan

PM Srettha Thavisin telah menghabiskan sekitar sepertiga dari enam bulan masa jabatannya di luar negeri untuk mempromosikan investasi di Thailand.


Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

9 hari lalu

Pekerja di peternakan Ular piton yang membudidayakan ular untuk diambil dagingnya di Asia Tenggara. Newscientist/Dan Natusch
Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

Studi mengukur pertumbuhan hampir 5000 ular piton jenis Malayopython reticulatus (sanca kembang) dan Python bivittatus (sanca Burma) selama setahun.


Dilaporkan Berefek Buruk, Penggunaan Ganja Rekreasi di Thailand akan Kembali Dilarang

12 hari lalu

Seorang wanita bekerja di dalam toko ganja, di Khaosan Road, salah satu tempat wisata favorit di Bangkok, Thailand, 29 Maret 2023. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Dilaporkan Berefek Buruk, Penggunaan Ganja Rekreasi di Thailand akan Kembali Dilarang

Rancangan undang-undang pemerintah Thailand yang melarang penggunaan ganja untuk rekreasi akan mendapat persetujuan kabinet akhir bulan ini.


Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

14 hari lalu

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta, Tangerang, memusnahkan  2.564 boks olahan pangan milk bun  hasil sitaan petugas. ANTARA/Azmi Samsul Maarif
Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.


Mengintip Restoran Louis Vuitton di Bangkok, Pertama di Asia Tenggara

14 hari lalu

LV The Place Bangkok (louisvuitton.com)
Mengintip Restoran Louis Vuitton di Bangkok, Pertama di Asia Tenggara

Restoran Louis Vuitton menerapkan aturan ketat bagi tamu, tak boleh pakai sandal jepit.


Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

14 hari lalu

Bea Cukai Soekarno-Hatta bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) musnahkan 2.564 buah (1 ton) olahan pangan viral, roti milk bun asal Thailand. BPOM
Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.


Polri Bilang Fredy Pratama Rekrut Anggota untuk Bentuk Jaringan Baru, Ini Alasannya

14 hari lalu

Petugas memasangkan borgol kepada tersangka saat rilis Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba jaringan Fredy Pratama di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023. Dalam keteranganya, Polri berhasil menangkap sebanyak 39 tersangka dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa 520 kg sabu, 280, 973 butir ekstasi, uang cash 22 miliar, barang perhiasan mewah senilai 1,82 miliar, kendaraan 20 unit, tanah dan bangunan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Polri Bilang Fredy Pratama Rekrut Anggota untuk Bentuk Jaringan Baru, Ini Alasannya

Polri menyebut kaki tangan Fredy Pratama merekrut anggota baru untuk bergabung dengan jaringan narkoba baru.