TEMPO.CO, Berlin – Politikus senior Jerman meminta Uni Eropa memberikan sanksi langsung kepada Presiden Belarus, Alexander Lukashenko.
Sanksi ini diberikan karena pemerintahan Lukashenko mencoba memberangus gerakan protes oleh kelompok oposisi yang mendesak Lukashenko untuk mundur dari jabatannya sebagai Presiden.
Desakan itu muncul terkait sengketa pemilu 9 Agustus, yang dimenangkan Lukashenko dengan sekitar 80 persen suara namun dituding penuh kecurangan oleh oposisi.
“Eropa harus secepatnya menyetujui daftar sanksi. Menurut saya, sanksi itu harus juga mengenai Lukashenko, yang menjadi kepala pemerintahan,” kata Manfred Weber, politikus konservatif senior Jerman seperti dilansir Reuters pada Rabu, 9 September 2020.
Weber juga merupakan ketua dari Partai Rakyat atau People’s Party, yang berhaluan tengah kanan di parlemen Uni Eropa seperti dilansir media penyiaran ZDF.
Sejumlah diplomat Uni Eropa mengatakan pada awal pekan ini bahwa UE bakal mengenakan sanksi ekonomi kepada 31 pejabat senior Belarus termasuk menteri dalam negeri.
Sanksi ini akan dikeluarkan pada pertengahan September terkait dugaan keterlibatan dalam pelaksanaan pemilu curang di Belarus.
Sumber: