TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekretaris Jenderal Fretilin Mari Alkatiri mengungkapkan praktek korupsi sudah membudaya di Timor Leste. Bahkan, karena tidak ada ketegasan secara hukum, ada kecenderungan korupsi diberbagai lini itu semakin mengakar. "Hal ini menurut laporan Transparansi Internasional yang telah melakukan survei di Timor Leste," kata Alkatiri di Jakarta, Kamis (2/10).
Pemerintah, menurut mantan Perdana Menteri Timor Leste ini, menggunakan dana delapan kali lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk menjalankan negara. Alkatiri merebut kepemimpinan Timor Lesta pada 1999, setelah wilayah itu lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui sebuah referendum.
Alkatiri terdongkel pada 2006 dan digantikan Xanana Gusmao yang sebelumnya Presiden Timor Leste. Adapun Presiden Timor Leste sekarang dipegang Ramos Horta, yang sebelumnya menjabat Menteri Luar Negeri.
Solusi untuk memberantas korupsi, kata dia, adanya pembaruan dalam manajemen makro ekonomi. "Kami punya lembaga semacam Komisi Pemberantasan Korupsi, namun kinerjanya harus ditingkatkan," kata dia.
Dia mengakui bahwa memberantas korupsi adalah hal yang sangat sulit. "Butuh keja keras dan membenahi sistem dari dalam."
Famega Syavira