TEMPO.CO, Washington – Pemerintah Amerika Serikat bakal melarang impor produk kapas dan tomat dari Provinsi Xinjiang, Cina.
Ini terkait dugaan produk-produk itu diproduksi dengan melibatkan tenaga kerja paksa.
Pejabat Bea Cukai dan Proteksi Perbatasan Amerika Serikat mengatakan tindakan ini menyasar dua produk komoditas utama Cina.
Pemerintah AS juga bakal mengumumkan lima larangan impor terkait penggunaan tenaga kerja paksa di Provinsi Xinjiang, Cina.
Lembaga Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS atau CBP bisa memerintahkan penahanan pengiriman barang yang dicurigai menggunakan tenaga kerja paksa.
Baca Juga:
“Pemerintahan Presiden Donald Trump meningkatkan tekanan terhadap Cina terkait perlakuannya terhadap warga Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang,” begitu dilansir Reuters pada Selasa, 8 September 2020.
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB mengatakan memiliki laporan kredibel bahwa ada satu juta warga Muslim yang ditahan di kamp di wilayah Xinjiang. Warga Uighur juga diperintahkan untuk bekerja selama berada di dalam kamp pelatihan.
Pemerintah Cina telah membantah memperlakukan warga Muslim Uighur di Xinjiang dengan buruk. Mereka beralasan kamp itu adalah pusat latihan vokasi untuk memerangi ekstrimisme.
Sumber: