TEMPO.CO, Minsk – tokoh oposisi Belarus, Maria Kolesnikova, merobek paspor agar dia tidak terkena deportasi ke negara tetangga Ukraina.
Kantor berita Interfax Ukraina melansir Deputi Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, mengatakan Kolesnikova, yang sempat hilang selama 24 jam, berhasil mencegah upaya pengusiran paksa oleh pemerintah Belarus.
Nasib Kolesnikova, yang menjadi salah satu tokoh kunci selama aksi protes berminggu-minggu terkait sengketa pemilu Belarus, yang dimenangkan Presiden Alexander Lukashenko, menjadi misteri.
Ini terjadi setelah pendukungnya mengatakan Kolesnikova diculik dari jalan oleh pria bertopeng di Ibu Kota Minsk pada Senin.
“Maria Kolesnikova tidak berhasil dideportasi dari Belarus karena perempuan pemberani ini melakukan upaya mencegah dirinya terkena deportasi ke negara tetangga,” kata Geraschenko.
Menurut dia, Kolesnikova masih berada di Belarus. “Alexander Lukashenko bertanggung jawab secara pribadi atas nyata dan kesehatannya,” kata Geraschenko.
Kantor berita Interfax Ukraine, yang dikutip Reuters, melansir seorang sumber mengatakan Kolesnikova merobek paspornya agar pejabat di perbatasan Ukraina tidak bisa mengizinkannya melintas.
Kisruh melanda Belarus setelah pemilu Presiden 9 Agustus 2020 menjadi sengketa. Inkumben Lukashenko mengeklaim kemenangan dengan sekitar 80 persen suara.
Sedangkan kandidat oposisi yaitu Svetlana Tikhanouskaya juga mengeklaim kemenangan. Dia menuding Lukashenko, yang telah berkuasa selama 26 tahun dan dianggap sebagai orang kuat, bertindak curang untuk memenangi pemilu. Tikhanouskaya melarikan diri ke Lithuania setelah merasa diri dan kedua anaknya terancam keselamatan di Belarus.