TEMPO.CO, Portland – Demonstran anti-rasisme di Portland, Amerika Serikat, melempar batu dan bom molotov ke arah polisi, yang menggunakan gas air mata pada Sabtu malam untuk membubarkan massa.
Satu orang terluka pada aksi peringatan 100 hari demonstrasi di Kota Oregon untuk memprotes rasisme dan tindakan brutal polisi.
“Bom molotov dilempar ke arah petugas dan melukai satu warga,” kata polisi lewat Twitter seperti dilansir Reuters pada Selasa, 6 September 2020.
Polisi menyebut terjadi tindak kekerasan yang terus menerus oleh demonstran di jalan Southeast Stark Street.
Media lokal Oregonian melansir ada sekitar 400 demonstran yang berkumpul pada Sabtu malam waktu setempat.
Polisi mengatakan telah menangkap sejumlah orang namun tidak menjelaskan jumlahnya.
Aksi demonstrasi Black Lives Matter terjadi di berbagai kota di Amerika Serikat pasca tewasnya pria kulit hitam George Floyd oleh polisi kulit putih, yang menindih leher belakang Floyd dengan dengkul saat penangkapan Minneapolis. Insiden ini berlanjut dengan tewasnya seorang pria kulit hitam bernama Jacob Blake, yang ditembak polisi tujuh kali pada bagian punggung di Wisconsin.
Sumber: