Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kondisi Pasar Huanan di Wuhan Setelah Wabah Virus Corona

image-gnews
Pintu masuk ke pasar makanan laut Huanan, tempat virus corona diyakini pertama kali muncul, diblokir dengan pagar biru ketika dipotret di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 30 Maret 2020.[REUTERS / Aly Song]
Pintu masuk ke pasar makanan laut Huanan, tempat virus corona diyakini pertama kali muncul, diblokir dengan pagar biru ketika dipotret di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 30 Maret 2020.[REUTERS / Aly Song]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar Huanan di Wuhan, yang diyakini sebagai asal virus corona (Covid-19), ditutup dengan pagar biru dan dijaga ketat oleh petugas.

"Kami hanya melakukan pekerjaan kami," kata seorang penjaga berseragam hitam yang memerintahkan seorang reporter Reuters untuk menghapus rekaman yang direkam di dekat gerbang utama pasar.

Penjaga mengidentifikasi dirinya sebagai pekerja dari tim pencegahan dan pengendalian epidemi pemerintah kota, menurut laporan Reuters, 5 September 2020.

Jurnalis asing diundang dalam tur resmi untuk melaporkan upaya Wuhan untuk membangun kembali ekonominya setelah trauma Covid-19 selama berbulan-bulan.

Pemerintah mengatakan Wuhan kembali normal dan kembali berbisnis, sekolah dan lokasi wisata juga dibuka kembali. Perusahaan-perusahaan di Wuhan juga sudah beroperasi dengan kapasitas penuh.

"Tidak ada tempat lain yang seaman ini," kata Lin Songtian, presiden Asosiasi Rakyat Cina untuk Persahabatan dengan Negara Asing, sebuah kelompok yang didukung negara yang membantu mengatur tur tersebut.

Pasar Makanan Laut Huanan Wuhan, tempat asal-usul virus corona, diduga menjual hewan liar termasuk anak serigala, musang, dan bahkan koala.[Mirror.co.uk]

Wuhan menjadi lokasi lebih dari 80% kematian Covid-19 di Cina. Kota yang terletak di tepi sungai Yangtze ini telah melaporkan nol kasus penularan lokal sejak April, dan sebagian besar lockdown ketat dua bulan telah dicabut. 

Tetapi banyak yang mengkritik Wuhan dituduh terlalu lambat menangani virus corona pada fase awal, atau sengaja menutupinya karena dituduh takut mengganggu ekonomi dan pemerintah pusat.

Kritikus mengatakan sensor media dan pembungkaman pelapor memberi virus lebih banyak waktu untuk menyebar tanpa terdeteksi.

Wuhan tetap enggan memberikan penjelasan tentang asal-usul patogen yang telah menewaskan hampir 900.000 orang di seluruh dunia.

Kota tersebut masih membatasi akses ke lokasi seperti pasar makanan laut Huanan, yang terkait dengan kelompok infeksi pertama yang diidentifikasi pada Desember.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di pasar grosir lain di ujung utara kota, yang terbuka untuk umum, jurnalis dibuntuti oleh staf keamanan dan dilarang berbicara dengan pemilik kios dan pedagang.

"Jika Anda tidak mengizinkan orang mengunjungi tempat-tempat ini, Anda memberi kesan kepada orang-orang bahwa Anda memiliki sesuatu yang disembunyikan," kata Yanzhong Huang, peneliti di Council on Foreign Relations di Washington yang mempelajari politik di balik masalah kesehatan Cina.

Cina menolak teori konspirasi seputar virus corona, termasuk klaim tanpa bukti bahwa lembaga spesialis virologi di Wuhan yang membuat Covid-19. Tetapi masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang asal-usul Covid-19 dan peran yang dimainkan oleh perdagangan satwa liar di Wuhan.

Meskipun pihak berwenang menutup pasar Huanan pada Januari, ada konsensus ilmiah yang berkembang bahwa virus itu tidak berasal dari sana. Beberapa penelitian menunjukkan virus corona sudah beredar pada saat mencapai pasar, dengan lebih dari satu jalur transmisi.

"Saya setuju dengan gagasan umum bahwa virus menular ke manusia sebelum pasar Wuhan," kata David Irwin, profesor kedokteran dan patobiologi di Universitas Toronto.

"Mereka mungkin adalah pedagang yang telah terpapar secara langsung dengan virus pada hewan inang atau berinteraksi dengan petani atau pedagang lain di luar Wuhan," katanya.

Sementara Yanzhong Huang mengakui Cina berhasil menahan virus corona, namun heran kenapa pemerintah Cina tidak bisa lebih terbuka ketika jurnalis mengunjungi pasar atau lembaga penelitian virusnya.

Cina telah menunjukkan sedikit keinginan untuk penyelidikan internasional tentang asal-usul Covid-19 atau untuk memungkinkan pengawasan terhadap upaya Cina menahan virus corona pada tahap awal, alih-alih lebih memilih untuk fokus pada pemulihan ekonomi negara.

Sumber:

https://uk.reuters.com/article/us-health-coronavirus-china-wuhan/nothing-to-see-covid-origins-off-limits-as-chinas-wuhan-touts-recovery-idUKKBN25X08E

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

2 jam lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

16 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

17 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

18 hari lalu

Tempat kejadian bunuh diri empat orang sekeluarga yang melompat dari atas apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu sore, 9 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

Keluarga tersebut memutuskan pindah ke Solo karena unit apartemen mereka disita usai pandemi Covid-19.