“Semua dari kita. Seluruh parlemen dan orang-orang dari demokrasi menjadi target. Karena kami ingin ke sana (Marriott),” Tutur Zardari dalam wawancara stasiun televisi Fox News. “Saya di sana bersama perdana menteri, juru bicara saya dan banyak dari kita.”
Zardri menuturkan, sedang duduk dalam jamuan makan malam yang tiba-tiba batu terlempar ke ruangan mereka. “Kami ada di rumah perdana menteri ketika kami mendengar ledakan itu.”
Staf kementrian Rehman Malik melaporkan kepada wartawan, pertemuan nasional telah diatur untuk makan malam Zardari, Perdana Meneteri Yousuf Raza Gilani dan pucuk pimpinan militer di Marriott, malam itu. Tapi tempatnya mendadak diubah pada menit-menit terakhir ke kediaman perdana menteri.
Tapi jurubicara dari pemilik hotel menyangkal pernyataan itu, yang mengatakan bahwa tidak ada pesanan dari pemerintah pada hari itu. Setidaknya 60 orang tewas dan ratusan luka-luka ketika bom bunuh diri itu meledak.
AFP| Nur Haryanto