TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kesehatan Masyarakat di Kanada, Theresa Tam, pada Rabu, 2 September 2020, menerbitkan anjuran kepada masyarakat agar menggunakan masker saat berhubungan seks demi melindungi diri tertular virus corona. Masturbasi atau onani saat ini menjadi pilihan seks dengan risiko penularan Covid-19 terendah.
“Seperti aktivitas fisik lainnya selama wabah Covid-19 yang melibatkan kedekatan fisik, ada beberapa hal yang dapat Anda minimalisir agar terhindar dari risiko tertular (virus corona) dan penyebarannya,” kata Tam.
Seorang pengunjung melihat bahan-bahan makanan yang habis diborong setelah semakin meluasnya virus corona atai Covid-19 di Ontario, Kanada, 14 Maret 2020. REUTERS/Chris Helgren
Dalam pernyataannya, Tam mengatakan ada sedikit kemungkinan bisa tertular Covid-19 lewat sperma atau cairan vagina. Namun hubungan seksual dengan pasangan yang baru benar-benar bisa meningkatkan kontraksi virus, khususnya jika ada kontak yang sangat dekat seperti ciuman.
Maka dia pun menyarankan agar sebisa mungkin jangan ciuman, hindari wajah yang saling berdekatan, pakai masker untuk menutupi mulut dan hidung serta melihat kondisi kesehatan diri atau pasangan sebelum melakukan hubungan seksual.
“Risiko terendah melakukan aktivitas seksual selama Covid-19 adalah dengan diri sendiri (masturbasi / onani),” kata Tam.
Seks yang sehat adalah bagian dari kesehatan sehingga perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan. Menurut Tam, masyarakat Kanada bisa menemukan cara menikmati keintiman fisik, di mana saat yang sama kemajuan penanganan virus corona tetap terjaga.
Di Kanada, per 1 September 2020 ada 129.425 kasus virus corona. Sedangkan pasien yang berakhir dengan kematian sekitar 9.132 kasus.
Sumber: https://www.asiaone.com/world/coronavirus-wear-mask-while-having-sex-canadas-top-doctor-suggests