TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika kembali menjadi sorotan karena ucapannya yang dirasa tidak pantas. Laporan The Altantic, yang dikutip dari kantor berita Al Jazeera, menyampaikan bahwa Donald Trump sempat menyebut tentara Amerika yang dimakamkan di Aisne Marne, Prancis sebagai "pecundang" pada tahun 2018 lalu.
Donald Trump tidak hanya menyebut tentara Amerika yang dimakamkan di sana sebagai pecundang, tetapi juga ogah berziarah ke sana. Menurut laporan yang ada, Donald Trump khawatir berkunjung ke Aisne Marne akan membuat rambutnya rusak karena saat itu hujan deras sedang turun.
Laporan The Alantic tak ayal menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak. Donald Trump dianggap telah bertindak tidak patut. Menanggapi hal itu, ia langsung mengeluarkan pernyataan bantahan. "Laporan itu benar-benar bohong. Itu sebuah penghinaan untuk saya," ujar Donald Trump, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 5 September 2020.
Donald Trump mengatakan, tidak mungkin dirinya mengeluarkan pernyataan negatif terkait tentara Amerika yang gugur pada periode Perang Dunia I dan II tersebut. Dan, kata ia, dirinya tidak berkunjung ke Aisne Marne bukan karena khawatir tatanan rambutnya rusak, melainkan karena perkara teknis.
Perkara teknis yang dimaksud adalah bagaimana mencapai Aisne Marne secepat dan sefektif mungkin. Dua opsi, kata Donald Trump, sempat ditimbang yaitu helikopter dan mobil. Ternyata, penggunaan helikopter tidak direkomendasikan di tengah cuaca buruk sementara jika ingin menggunakan mobil, dirinya harus melewati area padat yang dilarang pengawal presiden.
"Mereka (Paspampres) yang mengatakan tidak bisa. Saya sudah katakan bahwa saya harus berada di sana," ujar Donald Trump menjelaskan.
Menteri Pertahanan Amerika Mark Esper membela Donald Trump. Ia berkata, Donald Trump memiliki rasa hormat yang begitu tinggi terhadap mereka yang berjuang membela Amerika, baik yang telah gugur, veteran, maupun keluarga mereka.
"Itulah kenapa dia menganggarkan banyak uang untuk angkatan bersenjata kita," ujar Mark Esper.
ISTMAN MP | AL JAZEERA