TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Lingkungan Meksiko Victor Manuel Toledo pada Rabu, 2 September 2020 waktu setempat, mengundurkan diri setelah berselisih dengan rekan-rekannya terkait beberapa kebijakannya.
Toledo adalah seorang akademisi yang dikenal karena pandangannya untuk pertanian yang berkesinambungan dan praktik-praktik dalam lingkungan hidup oleh masyarakat pribumi Meksiko. Toledo mengatakan dia mengundurkan diri karena alasan kesehatan dan kebabasan dari implikasi politik.
Pengunduran diri Toledo telah menjadi buah bibir sejak bocornya rekaman suara, di mana dia terdengar mengkritik pandangan pemerintah soal masalah-masalah lingkungan, khususnya mengenai penggunaan cairan kimia herbicide glyphosate oleh para petani.
Dalam pidato pengunduran diri yang direkam bersama Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, Toledo mengatakan Presiden akan menerbitkan sebuah dekrit dalam beberapa hari ke depan, yang secara umum melarang jagung yang dimodifikasi secara genetik dan mengkonfirmasi bahwa glyphosate akan dihapuskan. Dia menambahkan, sekitar 80 bahan kimia pertanian akan dilarang digunakan di Meksiko.
Presiden Lopez Obrador melarang fracking (semacam teknik pengolahan energi) dan menerbitkan sebuah moratorium untuk konsesi penambangan baru demi memperlihatkan komitmen pemerintahannya pada lingkungan. Namun Presiden Lopez Obrador juga pernah mengatakan kesejahteraan manusia lebih utama ketimbang alam.
Setelah mengundurkan diri, Toledo akan kembali ke jabatan sebelumnya sebagai ahli biologi di Universitas Otonomi Nasional Meksiko. Sedangkan Menteri Kesejahteraan Maria Luisa Albores akan mengambil alih posisi jabatannya dan digantikan oleh wakil menterinya, Javier May.
FERDINAND ANDRE
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-mexico-politics/mexicos-environment-minister-resigns-president-defends-governments-green-record-idUSKBN25T237