TEMPO.CO, Jakarta - Aparat penegak hukum Australia menahan seorang ibu hamil atas tuduhan merencanakan melakukan sebuah aksi protes menentang lockdown Covid-19 di negara bagian Victoria, Australia. Penahanan ini menimbulkan perdebatan.
Kepolisian mendatangi rumah ibu hamil tersebut pada dini hari berbekal sebuah surat penggelendahan dan menuduhnya telah menghasut dengan membuat unggahan ke Facebook yang menyerukan unjuk rasa sambil menjaga jarak menentang kebijakan karantina mandiri di penjuru negara bagian Victoria.
This is HORRENDOUSTotalitarian Victoria police arrest and handcuff a pregnant woman for making a Facebook post about a Lockdown protest.
The woman is reduced to tears - her stress cannot be good for the babyhttps://t.co/7P1k19U9OXThe Nazis have taken over Australia pic.twitter.com/99EwgpjLEj
— Ian56 (@Ian56789) September 2, 2020
Beberapa rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan ibu hamil, 28 tahun, menggunakan baju tidur, menghadapi ‘kedatangan’ aparat kepolisian tersebut. Salah satu gambar memperlihatkan ibu hamil tersebut diapit oleh dua aparat kepolisian dan dikonfrontasi oleh pada aparat kepolisian yang lain.
Tidak dipublikasi identitas perempuan itu dan berapa usia kandungannya.
Salah satu dari aparat kepolisian mengklaim ibu hamil itu sudah melanggar hukum terkait unggahannya di Facebook dan keterkaitannya pada protes anti-lockdown. Aparat kepolisian yang lain ikut menimpali.
“Di depan anak-anak saya! Saya dengan senang hati menghapus unggahan ini. Ini sungguh konyol,” kata ibu hamil tersebut, memohon kepada aparat agar dia diizinkan menjalani pemeriksaan kehamilan seperti yang sudah dijadwalkan, namun permintaan itu tampaknya tidak digubris.
Unggahan rekaman video yang beredar di media sosial itu menuai beragam reaksi, bahkan ada yang bingung dengan penahanan tersebut. Beberapa pengguna media online mengutarakan kemarahan mereka atas kejadian itu.
Media lokal mewartakan ibu hamil tersebut telah mengkoordinir sebuah aksi protes ‘Freedom Day’ melalui akun Facebooknya. Aksi protes ini akan dilakukan pada Sabtu, 5 September 2020. Persidangan untuk kasusnya dijadwalkan di Pengadilan Ballarat Magistrates pada Januari 2021.
Sumber: https://www.rt.com/news/499668-australia-pregnant-woman-arrested-lockdown/